Ekuador Butuh Dua Bulan Proses Suaka Snowden

Snowden kabur ke Hong Kong, China, sebelum terbang ke Rusia.
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews
Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024
– Pemerintah Ekuador mengatakan, proses pemberian suaka bagi pembocor rahasia Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Edward J. Snowden akan memakan waktu hingga dua bulan. Namun waktu dua bulan itu bukan patokan karena bisa saja lebih cepat atau justru lebih lama.

Hasbi Hasan Dituntut 13 Tahun Bui, Pengacara: Tak Rasional, Seperti Balas Dendam

Dua bulan juga merupakan waktu yang dibutuhkan Ekuador saat memproses pengajuan suaka pendiri situs
CEO Freeport Temui Jokowi di Istana, Bahas Smelter hingga Perpanjangan Izin Tambang
Wikileaks , Julian Assange. Kantor berita BBC
, Rabu 26 Juni, melansir pernyataan Menteri Luar Negeri Ekuador, Ricardo Patino.


Patino mengatakan, apabila Snowden menuju gedung Kedutaan Ekuador di Rusia, maka pemerintah Ekuador akan langsung mengambil keputusan terkait dia. Patino yang kini sedang berada di Kuala Lumpur, Malaysia, memahami jika Snowden melakukan hal itu, mana nasibnya akan berakhir sama seperti Assange.


Hingga saat ini, Assange masih terus berlindung di Kedubes Ekuador di Kota London untuk menghindari diekstradisi ke Swedia untuk menghadapi sidang pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya. Menurut Patino, hingga saat ini Ekuoador belum memutuskan apakah akan memberikan perlindungan bagi Snowden.


“Kami masih mempelajari pengajuan suaka bagi Snowden. Apabila kami membutuhkan waktu dua bulan untuk memutuskan suaka dalam kasus Assange, maka jangan berharap kami akan membuat sebuah keputusan yang lebih cepat dari itu,” kata Patino.


Keputusan pemberian suaka untuk seseorang, ujar dia, dapat membutuhkan waktu satu hari, seminggu, atau hingga dua bulan. Untuk membantu proses peninjauan suaka yang diajukan Snowden, maka Ekuador membutuhkan pernyataan tertulis dari AS selaku negara asal Snowden terkait posisi mereka dalam kasus Snowden.


Dubes Efrain Baus yang bertugas di Kedutaan Ekuador di AS menyatakan pemerintah AS akan meninjau permintaan suaka Snowden secara bertanggung jawab. Menurut dia, saat ini permintaan suaka yang diajukan ke Ekuador bukan hanya dari Snowden saja.


“Dasar hukum untuk tiap individu harus secara ketat ditetapkan dan sesuai dengan konstitusi nasional Ekuador. Selain itu kami juga akan mengacu kepada kerangka hukum internasional,” ujar Baus seperti dikutip laman La Times. Proses hukum ini juga akan mempertimbangkan kewajiban dari sisi HAM.


AS Berang


Permintaan pernyataan tertulis dari Ekuador terkait suaka Snowden itu ditolak mentah-mentah oleh pemerintah AS. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Patrick Ventrell mengatakan negaranya tidak akan menyediakan pernyataan tertulis seperti yang disyaratkan Ekuador.


“Kami tidak akan melakukan pertukaran urusan dilomatik dengan Ekuador. Dalam perspektif kami, kejahatan yang dilakukan Snowden tidak ada kaitannya dengan politik,” ujar Ventrell. Apa yang dilakukan Snowden dianggap tindak kejahatan serius bagi pemerintah AS.


Hingga saat ini Snowden diketahui berada di zona transit Bandara Internasional Sheremetyevo, Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pernyataan resminya meminta Snowden untuk segera angkat kaki dari negerinya. Namun banyak spekulasi berhembus yang menyebut Snowden sekarang sudah tak lagi berada di dalam zona transit Bandara Sheremetyevo.


Laman La Times menyebut Snowden saat ini berada bersama agen FSB Rusia di markas mereka di Lubyanka. Dari sana diprediksi, jalur menuju Kedubes Ekuador lebih cepat dan pendek. Spekulasi itu semakin dikuatkan dengan terlihatnya mobil Dubes Ekuador untuk Rusia yang berada di luar markas FSB sebanyak dua kali dalam dua hari terakhir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya