Tunisia Bebaskan 3 Aktivis Telanjang Dada Femen

Demonstrasi Aktivis FEMEN di Swiss
Sumber :
  • Reuters/ Arnd Wiegmann
VIVAnews - Tiga aktivis telanjang dada Tunisia yang ditahan sejak tanggal 29 Mei lalu, akhirnya dibebaskan pengadilan usai mengajukan banding. Dalam sidang yang digelar pada Rabu pagi kemarin, ketiga aktivis tersebut, juga meminta maaf atas aksi kontroversial mereka yang digelar di depan Kementerian Kehakiman Tunisia. 
Olahraga Ini Ampuh Bakar Lemak Opor dan Rendang, Bye-bye Perut Buncit!

Laman Asia One, Kamis 27 Juni 2013, melansir bahwa ketiga aktivis itu terdiri dari dua wanita Perancis dan satu berasal dari Jerman. Vonis penjara empat bulan yang seharusnya diterima mereka, telah ditunda. 
Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Ketiganya kemudiaan meninggalkan penjara Manouba di Tunisia Utara dengan menggunakan mobil van polisi pada Rabu malam kemarin. Mereka kemudian diantar ke gedung Kementerian Dalam Negeri untuk proses formalitas akhir supaya dapat segera pulang ke negara asalnya pada Kamis pagi. 
Eid Homecoming: Transaction of EV Charging Station Up to Fivefold

Saat berada di pengadilan salah satu aktivis asal Jerman, Josephine Markmann, mengaku menyesal telah melakukan aksi kontroversial kemarin. Dia tidak menyangka aksi mereka akan menarik perhatian besar rakyat Tunisia. 

"Saya menyesal atas aksi ini dan saya meminta maaf telah melakukan hal tersebut. Sudah dapat dipastikan kejadian serupa tidak akan terulang," ujar Markmann.

Ketiganya hadir di pengadilan dengan mengenakan baju tradisional Tunisia dan menutup kepala dengan jilbab. Dua pengacara asal Perancis, Patrick Klugman dan  Ivan Terel, mengaku senang mendengar keputusan hakim. 

Namun Klugman sempat kesal di pengadilan terhadap reaksi para pengacara dari kelompok Islam yang ikut menonton jalannya persidangan. Klugman menegaskan bahwa aksi telanjang dada aktivis Femen di depan Kementerian Kehakiman kemarin jauh dari tindakan pelecehan seksual. 

"Anda tidak dapat menganggap pesan yang ditulis aktivis Femen sebagai aksi mesum. Payudara mereka memang terlihat jelas oleh publik tetapi mereka membawa sebuah pesan yang tidak dapat Anda abaikan. Jadi berhenti melihat ke arah payudara mereka dan dengarkan pesan yang mereka bawa," tegas Klugman. 

Kepala Gerakan Femen di Perancis, Inna Shevchenko, mengatakan curiga dengan permintaan maaf yang dilakukan tiga aktivis tersebut. Dia menilai ketiga aktivis itu ditekan secara psikologis untuk meminta maaf atas aksinya. 

Sebelumnya pada Rabu malam tiga aktivis telanjang dada Femen melakukan unjuk rasa dengan menduduki kap mobil PM Tunisiaa, Ali Larayedh, saat berkunjung ke Brussel, Belgia untuk menuntut pembebasan rekan mereka di Tunisia. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya