Sumber :
- REUTERS/Ewen MacAskill/The Guardian/Handout
VIVAnews -
Edward Snowden, si pembocor rahasia intelijen AS, diyakini telah ke luar dari Hong Kong dan diduga berada di Rusia atau Kuba. Pemerintah Amerika Serikat menyalahkan China dan Rusia atas kaburnya Snowden.
Diberitakan
CNN , Senin 24 Juni 2013, pemerintah AS mengecam keputusan Hong Kong karena membiarkan Snowden ke luar wilayah tersebut. Padahal, pemerintah AS telah mengeluarkan perintah penangkapan. Hong Kong berdalih, perintah penangkapan tidak cukup mencegah seseorang ke luar negeri.
Diberitakan
Baca Juga :
Keren! Mbah Wahyuni, Pendaki Berusia 71 Tahun yang Sudah Taklukkan Banyak Gunung di Indonesia
Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan, AS tidak percaya alasan Hong Kong. "Aparat di Hong Kong telah beberapa kali diperingatkan soal status dokumen perjalanan Snowden dan melarang perjalanannya. Kami tidak percaya alasan China yang mengatakan tidak bisa melakukan apa-apa," kata Carney.
Pemerintah AS telah memburu Snowden dan mencabut paspornya. Namun, dia berhasil meninggalkan Hong Kong menuju Rusia menggunakan dokumen pengungsi yang dikeluarkan pemerintah Ekuador. Carney mengatakan, China sengaja melepaskan buronan walaupun ada perintah penangkapan.
"Keputusan China ini jelas akan berdampak negatif pada hubungan China-Amerika," kata Carney tanpa merinci lebih lanjut.
Snowden rencananya akan mendapatkan suaka di Ekuador. Sebelum itu, dia harus terlebih dulu transit di Rusia dan Kuba. Pemerintah Rusia sebelumnya mengatakan siap menampung Snowden jika pria itu meminta suaka.
"Rusia harus mematuhi standar hukum karena ini menjadi kepentingan semua orang," kata Carney.
Para wartawan yang mengikuti Snowden di dalam pesawat ke Kuba dibuat kecewa. Pasalnya, Snowden yang mereka kira berada dalam pesawat itu . Dia juga seakan hilang hingga pesawat maskapai Aeroflot itu tiba di Havana.
Belum diketahui dimana keberadaan Snowden sekarang. "Sepengetahuan kami, dia masih di Rusia," kata Carney. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan, AS tidak percaya alasan Hong Kong. "Aparat di Hong Kong telah beberapa kali diperingatkan soal status dokumen perjalanan Snowden dan melarang perjalanannya. Kami tidak percaya alasan China yang mengatakan tidak bisa melakukan apa-apa," kata Carney.