Pembocor Rahasia AS Cari Suaka ke Ekuador

Pembocor dokumen NSA, Edward Snowden
Sumber :
  • REUTERS/Ewen MacAskill/The Guardian/Handout

VIVAnews -- Pembocor rahasia Amerika Serikat terkait program milik Badan Keamanan Nasional (NSA), Edward J Snowden, telah tiba di bandara internasional Shermetyevo, Moskow, Minggu sore 23 Juni 2013 waktu setempat. Diprediksi, Snowden akan melanjutkan perjalanan menuju Ekuador melalui jalur yang aman dan diduga melintasi Kuba.

Dikutip dari laman Dailymail, Minggu 23 Juni 2013, informasi tersebut diberikan oleh seorang sumber di maskapai Aeroflot, pesawat yang mengangkut Snowden dari Hong Kong, kepada kantor berita Rusia, Interfax.

"Dia telah tiba namun tidak dapat meninggalkan terminal bandara karena tidak memiliki visa Rusia," ujar sumber itu.

Snowden tidak memiliki visa Rusia karena paspornya dicabut secara resmi Sabtu lalu oleh Pemerintah AS. Alhasil, selama menunggu jadwal penerbangan selanjutnya menuju Ekuador, Snowden diduga menginap di sebuah hotel kapsul yang terletak di Terminal E.

Hotel itu bernama Vozdushny Express dan telah dipesan Snowden dengan tarif US$15 atau Rp 149 ribu per jamnya. Sayang, maksimal menginap di hotel kapsul tersebut adalah empat jam.

Respons Polisi soal Pengakuan Mengejutkan Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Beruntun di GT Halim

Informasi soal Snowden yang mencari suaka politik ke Ekuador turut disampaikan oleh situs pembocor rahasia AS, Wikileaks. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu sore, Wikileaks mengatakan Snowden telah mengajukan permohonan suaka kepada pemerintah Ekuador. Saat ini di bandara internasional Shermetyevo, Snowden telah didampingi beberapa diplomat Ekuador dan tim penasihat hukum dari Wikileaks.

Gayung bersambut, permohonan suaka Snowden dikabulkan oleh pemerintah Ekuador. Menteri Luar Negeri Ricardo PatiƱo Aroca pada pukul 08.40 malam waktu setempat berkicau soal pengabulan suaka politik bagi mantan kontraktor NSA itu.

"Pemerintah Ekuador telah menerima permohonan suaka dari Edward J. Snowden," kicau Aroca di akun Twitter-nya.

Permohonan Snowden akan langsung diproses oleh pemerintah Ekuador begitu dia menjejakkan kakinya di negara tersebut. Alasan Snowden memilih Ekuador sangat dipahami.

Sebelumnya negara itu telah memberikan perlindungan suaka kepada pendiri situs Wikileaks, Julian Assange, yang kini tengah berlindung di gedung Kedutaan Besar Ekuador di London selama setahun terakhir. Sementara pemerintah AS yang ngotot untuk dapat membawa pulang Snowden juga telah mengetahui informasi ini.

Namun mereka bertekad akan terus mengejar Snowden sambil meminta pemerintah negara mana pun untuk tidak melindungi Snowden. "Karena dia merupakan buronan yang dituduh melakukan tindak kejahatan," ujar perwakilan Kementerian Luar Negeri AS.

Sementara Kementerian Kehakiman AS berjanji akan terus bekerja sama dengan pemerintah dari negara mana pun yang dituju Snowden. Dalam kesempatan itu mereka juga mengkritik langkah pemerintah Hong Kong yang membiarkan Snowden terbang ke Rusia sebagai tindakan yang menyulitkan.

"Kami akan terus membahas masalah ini dengan pemerintah Hong Kong dan bekerja sama dengan penegak hukum dari negara yang dituju oleh Snowden," ujar juru bicara Kementerian Kehakiman AS, Nanda Chitre.

Menurut laporan kantor berita BBC, antara AS dengan Ekuador diketahui telah menandatangani perjanjian ekstradisi. Namun hal tersebut tidak berlaku apabila pencari suaka merupakan korban penganiayaan politik.

Hingga kini belum diketahui pasti kapan Snowden akan meninggalkan bandara internasional Shermetyevo untuk menuju Ekuador. Dia sebelumnya dilaporkan meninggalkan Hong Kong pada Minggu pagi, dengan menumpang maskapai Rusia, Aeroflot dengan nomor penerbangan SU213 menuju ibukota Moskow.

Serangan Israel di RS Al-Shifa (Doc: Anadolu Ajansi)

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Pasukan Israel telah membunuh lebih dari 200 warga Palestina dalam serangan yang sedang berlangsung di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024