Kini Giliran AS yang Ditawari Korut Berdialog

Tentara Korea Utara pada peringatan hari lahir Kim Il-sung ke-101
Sumber :
  • Reuters/Kyodo

VIVAnews - Setelah sebelumnya menawari Korea Selatan berdialog, kini giliran Amerika Serikat yang didekati Korea Utara. Pemerintah Kim Jong-un menawari dialog antar pejabat tingkat tinggi dengan AS pada Minggu kemarin.

Sebelumnya, pertemuan dengan Korsel batal lantaran Korut merasa dilecehkan karena Korsel mengirimkan wakil menteri, bukan menteri. Pertemuan yang seyogyanya membicarakan pembukaan kembali kawasan industri Kaesong itu pun terpaksa mandek.

Kali ini, Korut coba mendekati Amerika. Korut berdalih, dialog nanti akan membicarakan beberapa topik, di antaranya penurunan ketegangan militer di Semenanjung Korea. Diberitakan CNN, Korut bahkan menyerahkan pada AS soal lokasi dan kapan dialog tersebut bisa dilaksanakan.

Namun ada satu hal yang diminta Korut kepada AS sebelum dialog itu digelar. Mereka minta AS tidak mengajukan syarat apa pun sebagai syarat pelaksanaan diskusi tersebut.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

"AS tidak boleh melewatkan kesempatan ini dan seharusnya langsung menyetujui dengan resolusi dan niat baik yang kami tunjukkan," ujar komisi tersebut melalui KCNA.

Belum diketahui apakah tawaran ini diterima atau tidak oleh AS. Pasalnya, dalam pembicaraan sebelumnya, AS menuntut Korut untuk menghentikan program nuklirnya jika ingin kembali ke meja perundingan.

Sebelumnya selama bertahun-tahun, AS dan Korut terlibat pembicaraan dengan empat negara lainnya, yaitu Rusia, Korsel, Jepang dan China, atau yang dikenal dengan 'Six Party Talk'.

Dalam pertemuan itu, mereka bersedia membantu Korut dengan memberikan bantuan pangan dan bahan bakar minyak apabila bersedia melucuti program nuklirnya seperti menghancurkan menara pendingin di reaktor nuklir Yongbyon tahun 2008 silam.

Namun Korut memutuskan ke luar dari pembicaraan itu tahun 2009 silam karena terkena sanksi oleh PBB setelah di tahun yang sama meluncurkan roket jarak jauh. (umi)

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024