Begini Cara Warga Iran di Jakarta Ikut Pemilu Presiden

Warga Iran ikut Pemilihan Umum Presiden di Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews / Santi Dewi

VIVAnews - Ratusan warga Iran yang bermukim di Jakarta menggunakan hak pilih mereka hari ini untuk memilih Presiden ke-7 dalam ajang pesta demokrasi pemilu. Pemungutan suara berlangsung di gedung Kedutaan Besar Iran, yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Sejak Jumat pukul 10:00 WIB tadi, tercatat sudah puluhan orang yang menggunakan hak suaranya di gedung kedutaan. Menurut Atase Pers dan Hubungan Media Kedubes Iran, Ali Pahlevani Rad, para warga sudah mulai berdatangan sejak pukul delapan pagi tadi.

"Kami membuka gedung kedutaan dari pukul delapan tadi. Dan sejauh ini warga yang datang sudah cukup banyak. Proses pemilu sendiri di Iran baru dimulai pukul 10.30 waktu Indonesia," ujar Ali yang ditemui VIVAnews di gedung Kedutaan.

Ali menyebut tidak terlalu banyak jumlah warga Iran di Jakarta. Ada sekitar 300 orang yang direncanakan akan memberikan hak suara mereka pada hari Jumat ini.

Mereka dapat mendatangi gedung kedutaan hingga pukul enam sore nanti. Sementara di Iran pemilu akan berlangsung sampai pukul 10 malam.

"Apabila antusiasme warga tinggi, maka waktu pembukaan TPS akan diperpanjang hingga pukul 12 malam," ucapnya.

Dia mengaku optimistis semua warga Iran di Jakarta akan menggunakan hak suaranya, karena berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya seperti itu. Dia juga menjelaskan pihak Kedutaan sudah menyebarkan informasi soal pemilu Iran yang berlangsung hari ini sejak jauh-jauh hari.

"Kami memiliki data mengenai warga Iran yang tinggal di Jakarta dan Indonesia. Oleh sebab itu kami mengirimkan informasi melalui surat elektronik dan memasang pengumuman di tempat-tempat di mana warga Iran biasa berkumpul," kata dia.

Kemudian dia menjelaskan proses mekanisme warga Iran memilih di kedutaan. Menurut Ali, warga tinggal datang ke gedung kedutaan dengan membawa buku identitas yang dikeluarkan Pemerintah Iran atau paspor.

"Setelah itu, pihak panitia akan mengisi sebuah form di bagian kiri surat suara yang berisi identitas mereka. Sementara surat suara tanpa identitas diberikan kepada warga untuk ditulis calon Presiden pilihannya," papar Ali.

Prediksi Pertandingan Premier League: Brighton vs Manchester City

Cap Identitas

Berbeda dengan di Indonesia yang menggunakan tinta untuk jari sebagai bukti, maka panitia pemilu akan mencap buku identitas mereka. Selain itu warga juga diharuskan menaruh sidik jarinya di surat suara sebagai bukti.

Di gedung kedutaan terdapat dua orang panitia yang merupakan warga Iran, namun bukan karyawan di sana.

"Jadi ada tim panitia yang bukan bagian dari orang kedutaan dan tidak bekerja untuk pemerintah untuk menghitung suara. Di sini ada dua panitia. Setiap orang memiliki tugas yang berbeda, ada yang melakukan inspeksi lalu ada juga yang membantu proses registrasi," ujar Ali.

Masih menurut Ali setelah surat suara dihitung, maka panitia itu yang menandatangani hasilnya. Kemudian data itu akan dikirim langsung ke Iran.

Sementara untuk hasil resmi, menurut Ali, baru akan diumumkan oleh Komisi Pemilu Iran pada dua hari mendatang. Dalam pemilu Iran kali ini, Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad sudah tidak boleh lagi mencalonkan diri.

Hal itu disebabkan dia sudah dua kali menjabat sebagai Presiden. Terdapat enam kandidat yang dapat dipilih warga Iran.

Mereka adalah Saeed Jalili,  Mohsen Rezaei,  Hassan Rouhani, Mohammad Ghalibaf,  Mohammad Gharazi, dan Ali Akbar Velayati. (eh)

KPK Sebut Prabowo Subianto Tak Perlu Setor Nama-Nama Calon Menterinya
Emil Audero Mulyadi rayakan Scudetto Inter Milan

Komentar Calon Kiper Timnas Indonesia Usai Bawa Inter Milan Sabet Scudetto

 Inter Milan sukses memastikan diri merebut Scudetto Serie A yang ke-20. Ternyata, ada 'orang Indonesia' yang ikut membantu La Beneamata merebut bintang kedua.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024