Wang Yaping, Guru Pertama China dari Antariksa

Wang Yaping, astronot wanita dari China
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVAnews -
Prediksi Serie A: Lazio vs Juventus
China akan kembali meluncurkan astronot mereka ke luar angkasa hari ini. Dalam misi kali ini, China kembali menyertakan seorang astronot wanita yang punya tugas khusus saat berada di antariksa.

5 Bintang Arsenal Terancam Absen Lawan Man City! Perebutan Puncak Klasemen Makin Panas

Diberitakan
Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina
China Daily , Selasa 11 Juni 2013, astronot wanita bernama Wang Yaping itu selain membantu pembangunan stasiun luar angkasa, dia juga akan berperan sebagai guru pertama dari orbit. Menggunakan kamera dari antariksa, Wang akan memberikan pelajaran soal luar angkasa pada murid SD dan SMP di China.


Wang akan berbicara soal pergerakan dan sifat cairan di lingkungan tanpa gravitasi. Dia juga akan mengajarkan secara langsung pada para siswa soal berat badan dan massa berdasarkan Hukum Newton. Ada juga sesi interaktif dimana siswa dapat bertanya langsung.


Lahir tahun 1980, Wang bergabung dengan Angkatan Udara China pada usia 17 tahun. Wanita dari Yantai, provinsi Shandong, ini adalah salah satu pilot wanita andalan AU China. Tahun 2010, Wang terpilih jadi anggota angkatan kedua astronot China dan pada April 2013 terpilih terbang pada misi Shenzhou-10.


Sebelumnya, dia menjadi astronot cadangan pada misi Shenzhou-9 tahun 2012. Pada misi kali ini, Wang akan terbang bersama dua astronot pria, yaitu Nie Haisheng dan Zhang Xiaoguang.


Misi kali ini semakin mendekatkan China pada ambisi mereka membuat stasiun luar angkasa sendiri. Awak Shenzhou-10 akan membangun pondasi untuk pembangunan stasiun yang ditargetkan rampung pada 2020 ini.


Ambisi China di luar angkasa ditandai dengan pengiriman Yang Liwei, astronot pertama ke antariksa pada misi Shenzhou-V, Oktober 2003. Tahun 2012, China melakukan 18 kali peluncuran ke antariksa. Tahun lalu, China menerbangkan astronot wanita pertama mereka ke orbit dan pertama kali melakukan docking manual ke modul luar angkasa.


Pesatnya peningkatan program luar angkasa China sekaligus menunjukkan semakin berkembangnya negara tersebut dari segi finansial. Pada program tahun lalu, China telah merogoh kocek hingga 40 miliar yuan atau setara Rp64,4 triliun.(np)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya