Iran Bentuk Jaringan Teror di Amerika Latin?

Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
VIVAnews -
Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid
Seorang jaksa penyidik di Argentina menuduh Iran telah mendirikan jaringan teroris di Amerika Latin sejak 1980an. Salah satu sepak terjang mereka adalah pengeboman di sebuah komunitas Yahudi tahun 1994.

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Diberitakan Reuters,
Polisi Sebut Kecelakaan Beruntun di GT Halim Libatkan 9 Kendaraan
Kamis 30 Mei 2013, jaksa penyidik negara Alberto Nisman memaparkan seluruh keterlibatan Iran dan bukti-bukti adanya jaringan bentukan Teheran di Amerika Latin dalam laporannya sebanyak 500 halaman.

Nisman mengaku memiliki bukti bahwa Iran menanamkan intelijen dan jaringan terornya di Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay, Chile, Kolombia, Guyana, Trinidad dan Tobago, dan Suriname. Salah satu kasusnya adalah pengeboman pusat komunitas Yahudi AMIA (Asociacion Mutual Israelita Argentina) 19 tahun lalu yang menewaskan 85 orang.


Dalam kasus itu, Argentina dibantu Interpol telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap sembilan orang, delapan di antaranya warga negara Iran dan seorang Lebanon. Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi termasuk dalam sembilan nama yang diburu.


Tokoh Iran lainnya yang termasuk dalam daftar itu adalah Mohsen Rezaie, mantan kepala Garda Revolusi yang turut serta dalam pemilihan calon presiden Iran. Nisman mengatakan bukti baru menunjukkan adanya keterlibatan Mohsen Rabbani, mantan atase budaya Kedutaan Iran di Argentina.


Nisman mengatakan, Rabbani adalah otak pengeboman AMIA dan koordinator penyusupan Iran di Amerika Latin, terutama Guyana. Dia menunjukkan dokumen pengadilan Amerika Serika yang menunjukkan bahwa Abdul Kadir, perencana pengeboman Bandara Internasional John F Kennedy New York tahun 2010, adalah anak buah Rabbani.


"Kadir menerima instruksi langsung dari Rabbani untuk membentuk jaringan teror di Guyana yang memiliki struktur pemerintahan hampir sama dengan Argentina," kata Nisman, sembari mendesak Interpol untuk serius mengejar para tersangka.


Belum ada tanggapan apapun dari pemerintahan Presiden Cristina Fernandez terkait laporan Nisman ini. Sebelumnya pada Februari lalu, pemerintah Argentina setuju untuk membentuk komisi kebenaran demi menyelidiki pengeboman AMIA.


Kerja sama dilakukan seiring meningkatnya hubungan antara Argentina dan Iran. Apalagi, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dekat sekali dengan pemimpin Amerika Latin, seperti Venezuela dan Kuba, membuat Argentina semakin merangkul Iran.


Kerja sama ini membuat warga Yahudi di Argentina resah. Mereka khawatir komisi Argentina-Iran ini akan mengganggu penyelidikan yang telah lebih dulu dipimpin oleh Nisman. Argentina adalah negara dengan komunitas terbesar di Amerika Latin. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya