- businessinsider.com
VIVAnews - Walikota New York Michael Bloomberg, dikirimi dua surat bernada ancaman yang diduga mengandung materi beracun risin. Hal itu diungkap oleh Polisi pada Rabu kemarin.
Kantor berita Reuters, Rabu 29 Mei 2013, melaporkan dua surat itu dibuka di hari yang berbeda. Surat pertama dibuka pada Jumat pekan lalu di fasilitas surat di Manhanttan, New York. Sedangkan surat kedua dibuka Minggu di kantor Mayors Against Illegal Guns di Washington.
Mayors Against Illegal Guns diketahui adalah organisasi bentukan Bloomberg untuk melobi pengetatan aturan penggunaan senjata.
Hasil tes awal yang dilakukan Polisi kota New York membuktikan kedua surat itu mengandung zat serupa. "Dalam kedua surat mengandung zat yang sama, yaitu semacam zat berminyak berwarna merah muda atau oranye," ujar juru bicara polisi, Paul Browne.
Petugas darurat yang memegang surat tersebut hanya menunjukkan sedikit gejala tertular zat risin. Namun lama kelamaan gejala tersebut mulai hilang. Sementara pekerja sipil yang memegang surat di New York dan Washington tidak menunjukkan gejala tertular risin.
Hingga kini polisi masih enggan mempublikasikan isi surat tersebut. Mereka juga menolak berkomentar apakah surat risin yang ditujukan bagi Bloomberg terkait dengan kasus pengiriman surat beracun kepada Presiden Barack Obama.
Bloomberg menduga kiriman surat beracun itu adalah upaya untuk menghentikan upayanya mengatur penjualan senjata. "Ada 12 ribu orang yang akan terbunuh tahun ini dan 19 ribu orang yang berniat bunuh diri akibat senjta. Dan kami tidak akan membiarkan siapa pun menghalangi langkah kami tersebut," imbuh Bloomberg.
Pengiriman surat beracun ini menambah panjang daftar kasus serupa. Beberapa minggu sebelumnya, Presiden Obama dan pejabat pemerintah lainnya ikut dikirimi surat mengandung zat beracun risin.
Risin merupakan zat mematikan yang diperoleh dari biji jarak. Zat ini dapat mengakibatkan kematian bagi manusia dalam waktu 36 hingga 72 jam usai mereka terpapar kandungan beracun tersebut. (umi)