Toko di Inggris Didesak Tidak Pajang Majalah Porno

Rak majalah
Sumber :
  • Boston.com
VIVAnews -
Drama Korea Crash Akan Tayang Perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024
Sekelompok aktivis dari organisasi UK Feminista and Object meluncurkan sebuah kampanye yang meminta supermarket untuk menarik dari rak majalah dengan sampul wanita telanjang. Menurut kelompok tersebut, tiap kali supermarket membiarkan gambar-gambar itu dipajang, berarti mereka telah berkontribusi terhadap pelecehan seksual terhadap pekerja dan pelanggan.

Meninggalnya Babe Cabita Ternyata Bikin Para Sahabat Iri, Kok Bisa?

Laman
Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 1,4 Triliun Kuartal I-2024
Dailymail , Senin 27 Mei 2013, memberitakan apabila pemilik supermarket tidak segera menarik majalah-majalah itu, maka kelompok aktivis tersebut akan menuntut mereka ke ranah hukum. Pemilik supermarket akan dituntut melanggar UU Persamaan (Equality Act) yang disahkan tahun 2010 silam.


Hal serupa juga berlaku bagi penjual majalah di kios yang ada di pinggir jalan. Kelompok aktivis itu secara jelas menyatakan hal tersebut dalam surat pembaca yang dipublikasikan harian Guardian hari Senin kemarin.


Bersama dengan sebuah tim yang terdiri dari 11 pengacara, UK Feminista and Object, mengaku siap memperkarakan kasus ini. Mereka mengaku pernah dihubungi oleh seorang pekerja di supermarket yang mengaku gerah harus memajang majalah itu di rak.


Namun pekerja ini mengaku tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk mengadukan masalah ini ke atasan mereka. "Tiap kali penjual eceran yang memajang majalah dengan cover wanita telanjang rentan gugatan hukum yang dilakukan oleh staf mereka, karena mereka membiarkan publikasi tersebut terlihat secara jelas oleh pelanggan dari segala usia," ujar perwakilan kelompok tersebut.


Di mata salah satu aktivis UK Feminista and Object, Sophie Bennett, majalah dengan cover depan wanita telanjang, dianggap telah merendahkan martabat wanita. "Selain itu dengan membiarkan wanita itu ada di cover majalah dengan pose telanjang, dapat dianggap mendukung sikap kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum perempuan," ujar Bennett.


Sementara pendiri UK Feminista and Object, Kat Banyard, mengaku sedang berdiskusi dengan para pengacaranya untuk mengangkat satu kasus terlebih dahulu sebagai uji coba. Dia juga mendukung para karyawan yang merasa tidak nyaman dengan gambar-gambar wanita telanjang yang terpampang di majalah tersebut.


"Sudah terlalu lama para pemilik supermarket ini lolos. Namun kali ini kami telah memiliki hukum yang berpihak kepada kami," ujar Banyard. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya