Kelompok Janda Militan Ledakkan Bom di Rusia

ilustrasi ledakan bom.
Sumber :
VIVAnews
SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika
- Sebuah bom bunuh diri meledak di kampung halaman bomber Boston, Republik Dagestan pada Sabtu kemarin. Sebanyak 15 orang termasuk lima petugas polisi dilaporkan terluka akibat serangan bom yang meledak di dekat Kementerian Dalam Negeri Dagestan itu.

Ini Momen Eko dan Akri Jenguk Parto Patrio di Rumah Sakit

Kantor berita
Gadis ABG Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel Jaksel, Polisi Temukan Senpi dan Alat Bantu Seks
BBC , Sabtu 25 Mei 2013, melaporkan seluruh korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Beberapa korban mengalami luka serius dan sementara satu petugas polisi berada dalam kondisi kritis.


Menurut juru bicara Presiden Dagestan, Magomedbek Akhmedov, yang berbicara kepada stasiun televisi Russian TV, menyebut, pelaku bom bunuh diri merupakan anggota kelompok janda tentara militan yang dikenal dengan sebutan "black widow".


"Pelaku diidentifikasi bernama Madina Aliyeva, seorang janda berusia 25 tahun. Wanita ini pernah menikah dua kali dan kedua mantan suaminya merupakan anggota kelompok militan yang telah tewas," ujar Akhmedov.


Menurut seorang sumber yang berbicara kepada kantor berita
Interfax
, suami pertama Aliyeva terbubuh di 2009, sementara suami keduanya tewas pada 2012 lalu. Sebuah gambar yang disebut sebagai Aliyeva kemudian disiarkan ke seluruh Rusia.


Menurut Komite Anti Terorisme Nasional Rusia (NAK) menyebut Aliyeva pernah bepergian ke luar negeri dan diduga berhubungan dengan sebuah kelompok militan. Pada saat kejadian, pelaku mendekati seorang petugas polisi lalu lintas yang berdiri dekat dengan Kementerian Dalam Negeri pada Sabtu siang.


Kemudian pelaku memicu detonator bom. Menurut pejabata berwenang Dagestan, diperkirakan ledakan yang terjadi pada Sabtu kemarin setara dengan ledakan 500 gram bahan peledak TNT. Sebelumnya Dagestan juga diguncang dua bom pada Senin kemarin.


Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan Dagestan, bom tersebut meledak di Makhachkala, daerah utara Kaukasus dan menewaskan empat orang. Sementara 44 orang lainnya dilaporkan terluka.


Akhmedov mengungkap dua serangan bom yang terjadi pada pekan ini jelas memiliki keterkaitan dan kemungkinan besar dilakukan oleh pelaku yang sama. Laman Guardian, Sabtu 25 Mei 2013, menyebut sejak tahun 2000, setidaknya 20 wanita yang berasal dari Kaukasus telah melakukan beragam serangan teror bom di berbagai kota di Rusia.


Serangan itu dilakukan di pesawat terbang dan kereta api. Semua serangan itu terkait dengan gerakan pemberontak militan yang tersebar di seluruh Dagestan dan mendominasi daerah Muslim Kaukasus. Kelompok wanita itu kemudian kerap disebut oleh pejabat Rusia "black widow".


Hal itu disebabkan kebanyakan dari mereka merupakan janda atau kerabat dari tentara militan yang terbunuh oleh tentara pengamanan Rusia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya