Ini Alasan Pesawat Militer AS Mendarat di Aceh

Pesawat Dornier 328 milik militer Amerika Serikat
Sumber :
  • ANTARA
VIVAnews - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel, Selasa 21 Mei 2013, mengklarifikasi pesawat militer AS jenis Dornier 328 yang mendarat di Lintasan Udara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar pada Senin, 20 Mei 2013 kemarin. Ia menjelaskan pesawat tersebut hanya ingin mengisi bahan bakar. 
Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Pria yang telah menjabat sebagai Dubes sejak tahun 2009 lalu itu menambahkan, karena kehabisan bahan bakar maka mereka memutuskan mendarat di Aceh. 
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel

Seharusnya mereka mendarat di Singapura setelah terbang dari Sri Langka. Namun terjadi kekeliruan perencanaan. "Sehingga mengharuskan mereka mendarat di Banda Aceh," ujar Marciel dalam jumpa wartawan Selasa, 21 Mei 2013. 
Ekonomi Dunia Bergejolak, BI Buka-bukaan Hasil Stess Test Terbaru Sektor Perbankan

Menurut Marciel, pesawat militer yang membawa lima awak pesawat itu memiliki dokumen diplomatik untuk terbang melintasi teritorial udara Indonesia. Sayangnya, saat diperiksa ternyata dokumen diplomatik itu sudah habis masa berlakunya. 

"Setelah kami mengetahui itu, kami membantu mereka dengan memberikan dokumen diplomatik yang baru dan pesawat itu sudah meninggalkan Indonesia," imbuh Marciel. 

Sebelumnya pesawat militer ditahan oleh petugas militer di Lanud Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar setelah mendarat pada Senin kemarin pukul 14.30 WIB. Pesawat itu membawa lima awak pesawat warga negara AS, yaitu Tutle Colton Timothy (Pilot), Priest Chyntia Ellizabeth (Co-Pilot), Faire Loren Mattjew (Teknisi), Moreno David Antonio, dan Sanchez Gaona Diego. 

Danlanud Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar, Kolonel Penerbang Supriabu menyebutkan, pihaknya mengamankan sementara warga asing itu dan memeriksa kelengkapan dokumen mereka. Mereka diharuskan melengkapi izin pendaratan. "Pesawat baru boleh diterbangkan setelah dokumen lengkap," katanya.

Izin kemudian diproses ke Mabes TNI dan Kementerian Dalam Negeri. Sekitar pukul 17.30 WIB, pihak Lanud Sultan Iskandar Muda menerima faksimile dari markas TNI, dan akhirnya pesawat dibolehkan terbang kembali. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya