Pesan Kematian Bomber Boston di Persembunyian

Dzhokhar Tsarnaev, pelaku pengeboman Boston
Sumber :
  • REUTERS/FBI/Handout

VIVAnews - Fakta baru kasus bom Boston terungkap. Polisi menemukan tulisan di dinding kapal yang sebelumnya digunakan oleh Dzohkhar Tsarnaev untuk bersembunyi sebelum dia ditangkap.

Laman Dailymail, Kamis 16 Mei 2013 melansir tulisan dengan pulpen yang ditinggalkan Dzhokhar. Polisi menduga tulisan itu merupakan pesan kematian mahasiswa berusia 19 tahun itu, apabila dia tewas dalam pengejaran dengan pihak keamanan di kota Watertown.

Salah satu kalimat yang tertulis di dinding kapal adalah "persetan Amerika". Sementara menurut sumber stasiun televisi CBS menyebut, di dalam tulisan itu mengatakan Dzhokhar sama sekali tidak berduka atas kematian kakaknya, Tamerlan Tsarnaev.

Menurut Dzhokhar, Tamerlan adalah seorang martir yang kini sudah berada di surga. Dia juga berharap dapat segera bergabung dengan kakaknya itu.

Dzhokhar juga menulis motif dia dan sang kakak melakukan pengeboman di Boston karena kecewa terhadap kejahatan yang dilakukan oleh tentara Amerika kepada kaum muslim di Irak dan Afganistan. Bagi Dzhokhar, ratusan korban tewas dan luka dalam bom Boston merupakan kerugian yang harus ditanggung oleh AS akibat membunuh ribuan kaum muslim yang tak berdosa di seluruh dunia.

"Apabila kamu menyerang satu orang kaum Muslim, maka kamu telah menyerang seluruh kaum Muslim lainnya," tulis Dzhokhar dalam pesan kematiannya.

Tulisan itu penting bagi kepolisian untuk membuktikan semua pengakuan Dzhokhar selama ditahan di RS. Setidaknya teori yang dikembangkan polisi yang menyebut Tsarnaev bersaudara bekerja sendiri terbukti melalui pesan kematian itu.

Namun polisi juga tidak serta merta buru-buru mengambil kesimpulan, karena masih harus memecahkan pesan kematian yang tidak utuh disebabkan timah panas polisi melubangi dinding kapal milik salah satu warga itu. Paling tidak polisi kini sudah bisa mulai memfokuskan pencarian fakta mengenai siapa yang mungkin mengetahui soal rencana pengeboman 15 April lalu itu.

Sementara menurut laman ABC News, Kamis 16 Mei 2013, menyebut penemuan tulisan di dinding kapal itu meningkatkan ketegangan di antara FBI dan polisi setempat. Hal itu disebabkan sebelumnya, juru bicara kepolisian Massachusetts dan polisi kota Watertown, berbohong soal adanya pesan kematian itu kepada wartawan.

Pernyataan polisi kemudian berubah diduga karena ada petugas yang mengambil gambar pesan kematian itu dan bocor ke publik sebelum diajukan sebagai bukti di dalam pengadilan.  Pihak FBI yang marah lalu sempat ingin menyita seluruh ponsel milik polisi yang diduga menyimpan gambar itu.

Tapi niat itu terhalang karena tidak ada surat penahanan. Selain itu, ada penolakan dari pihak polisi untuk menyerahkan ponsel mereka kepada agen FBI.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Sebelumnya Dzhokhar telah didakwa oleh pihak pengadilan dengan tindak pembunuhan menggunakan senjata penghancur massal. Akibat perbuatannya itu, dia terancam hukuman mati. (sj)

Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024