- REUTERS/Kim Hong-Ji
VIVAnews - Pemerintah Korea Selatan meminta maaf pada publik atas kelakuan cabul salah satu juru bicara presiden saat kunjungan ke Amerika Serikat. Seorang pejabat tinggi kepresidenan mengajukan pengunduran diri karena malu atas kelakuan bawahannya.
Diberitakan Yonhap, permintaan maaf ini disampaikan secara resmi oleh Kepala Staf Kepresidenan Korsel Huh Tae-yeol pada Minggu, 12 Mei 2013. Menurutnya, tindakan tidak senonoh yang dilakukan oleh Yoon Chang-jung itu "sangat memalukan" dan "tidak bisa diterima akal sehat."
Huh juga mengatakan bahwa juru bicara senior Lee Nam-ki dan beberapa orang pejabat Korsel siap menanggung kesalahan anak buahnya dengan mengundurkan diri. Namun belum diketahui apakah pengunduran dirinya diterima oleh Presiden Park Geun-hye atau tidak.
Sebelumnya Jumat lalu, Lee telah menyampaikan permintaan maafnya. Dia mengatakan bahwa tindakan Yoon telah mencoreng kunjungan pertama Park ke Amerika Serikat pekan lalu. Padahal kunjungan itu sangat penting dan berhasil menghasilkan kesepakatan kerja sama ekonomi kedua negara.
"Walaupun orang tersebut langsung dipecat, tapi kami tidak akan ragu mengambil langkah lain yang diperlukan, dan kami tidak akan melindungi siapapun atau menutupi apapun. Dalam kasus ini, semua orang, termasuk saya, tidak akan lari dari tanggung jawab," ujar Lee.
Yoon dipecat dan langsung dipulangkan ke Seoul setelah dia dilaporkan polisi karena di Kedutaan Besar Korsel di Washington. Yoon berdalih, insiden yang terjadi di bar sebuah hotel itu hanyalah kesalahpahaman akibat perbedaan budaya. (eh)
Berteduh Sambil Main HP, 3 Anggota TNI Tersambar Petir di Dekat Mabes Cilangkap
Tiga orang anggota TNI tersambar petir di depan kawasan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Hal itu diungkap Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Nugraha Gumilar.
