26 Gajah Mati Diberondong Senapan Mesin

Gajah di Afrika mati diberondong senapan mesin
Sumber :
  • livescience
VIVAnews -
Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah
Kejam. Itulah kata yang tepat diberikan kepada para pemburu gajah di Taman Nasional Dzanga Ndoki, Republik Afrika Tengah. Sebanyak 26 gajah ditembak mati menggunakan senapan mesin tipe Kalashnikov.

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

Dalam pernyataan
Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut
World Wildlife Fund (WWF), Senin 6 Mei 2013 lalu, ada sekitar 17 pemburu yang masuk ke Taman Nasional Dzanga Ndoki. Mereka kemudian menembaki kawanan gajah yang sedang berkumpul mencari makan. 26 bangkai gajah dan empat anak sapi mati penuh lubang peluru di tubuhnya.


Kepala Komunikasi untuk Program Anti Perburuan WWF, Jules Caron mengatakan, kawasan itu seperti kamar mayat bagi gajah.


"Republik Afrika Tengah harus mengambil tindakan atas kejadian ini. Kematian gajah-gajah itu telah mengancam dan menghilangkan salah satu hewan yang menjadi harta karun terbesar di dunia," kata Caron, dilansir
Live Science
, Sabtu 11 Mei 2013.


Gading gajah yang merupakan komoditas bernilai tinggi, menjadi alasan para pemburu membunuh dengan sadis binatang itu. Di pasar Asia banyak yang berani membeli gading dengan harga sangat tinggi.


"Pembunuhan ini murni karena para pemburu ingin mengambil gading gajah. Terbukti, para pemburu telah melucuti semua gading gajah," kata Jim Leape, Direktur WWF.


Dia menambahkan, masyarakat internasional harus bertindak membantu Republik Afrika Tengah untuk menjaga populasi gajah yang merupakan salah satu hewan warisan dunia.


"Peristiwa di Taman Nasional Dzanga Ndoki ini kembali memperingatkan kita terhadap terancamnya populasi gajah hutan di Afrika bagian tengah," ujar Leape.


Seperti diketahui, dari penelitian terbaru menyatakan bahwa populasi gajah di Afrika bagian tengah telah turun sebanyak 62 persen dalam 10 tahun terakhir. Hasil ini menegaskan kekhawatiran akan kepunahan gajah di hutan Afrika.


"Selama ini, penyebab gajah terus dibantai adalah untuk mendapatkan gadingnya. Saat ini saya meminta keseriusan pemerintah Cina dan Thailand untuk menutup pasar gading di negaranya, karena itu yang mendorong terjadi pembunuhan terhadap gajah," tegas Leape.


Sementara itu, Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, berjanji akan mengamandemen undang-undang di negara gajah putih itu untuk melarang perdagangan legal gading gajah. Akibat perdagangan legal tersebut memicu kenaikan tingkat perburuan terhadap gajah di Benua Afrika. [Baca selengkapnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya