- dok. Corbis
VIVAnews - Kepolisian China berhasil membongkar jaringan pemalsu daging yang meromset miliaran rupiah. Mereka menjual daging tikus, rubah dan berang-berang sebagai daging kambing di seantero China selama empat tahun terakhir.
Diberitakan Reuters, Jumat 3 Mei 2013, sebanyak 904 orang ditahan sejak akhir Januari hingga pekan ini atas kejahatan tersebut. Menurut laporan Kementerian Keamanan Publik, jaringan ini membumbui dan memberikan pewarna pada daging-daging binatang pengerat itu agar mirip daging kambing, kemudian dijual di Shanghai dan Jiangsu.
Dalam penggerebekan polisi di seluruh pabrik pengolahan daging di China bulan ini, ditemukan lebih dari 20.000 ton daging palsu, yang diduga adalah daging tikus dan berang-berang. Bisnis haram ini bisa menangguk untung lebih dari 10 juta yuan atau sekitar Rp9,7 miliar. Sebanyak 63 orang ditahan dalam penggerebekan tersebut.
Kasus ini menambah panjang daftar pencemaran makanan di negara Tirai Bambu. Maret lalu, sebanyak 16 ribu babi yang membusuk ditemukan mengambang di salah satu sungai utama di Shanghai. Kasus ini memicu kekhawatiran adanya penjualan daging dari babi-babi yang sakit.
Pemerintah China telah menyita lebih dari 15 ton daging babi yang berbahaya di Anhui. Sebelumnya, babi-babi tercemar ini telah dijual di Anhui dan Fujian sejak pertengahan 2012.
Selain itu, masyarakat China juga sedang enggan memakan daging burung dan unggas menyusul maraknya kasus flu burung jenis baru di negeri itu. Penjualan daging burung turun 80 persen di wilayah timur China, padahal para ahli mengatakan bahwa ayam yang dimasak tidak akan menularkan virus tersebut. (kd)
Gegara Gurun Sahara, Langit Yunani jadi Oranye bak di Planet Mars
Yunani berubah warna menjadi oranye pekat ketika awan debu yang bertiup melintasi Laut Mediterania dari Afrika Utara menyelimuti daerah Acropolis dan landmark kota Athena
