Pemilik Gedung Runtuh di Bangladesh Ditangkap Saat Hendak Kabur

Gedung Delapan Lantai Runtuh di Bangladesh
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Biraj
VIVAnews
Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia
- Pihak kepolisian Bangladesh mengumumkan kepada publik mereka telah berhasil menangkap pemilik gedung Rana Plaza yang runtuh hari Rabu pekan lalu. Mohammed Sohel Rana ditahan polisi di perbatasan India dengan kota Bengal Barat ketika berusaha kabur ke negara tetangganya itu.

Otto Hasibuan Sebut Gugatan Sengketa Pilpres Anies dan Ganjar Sebuah Kemunduran

Dilansir laman New York Times, Minggu 28 April 2013, setelah berhasil ditangkap, Rana langsung diterbangkan kembali ke Ibukota Dhaka menggunakan helikopter. Informasi itu kemudian langsung diumumkan melalui pengeras suara di lokasi runtuhnya gedung dan langsung disambut suka cita warga yang keluarganya masih tertimbun reruntuhan bangunan.
MIND ID Pastikan Beri Manfaatan Bagi Daerah Wilayah Kerja, Begini Caranya


Rana telah dicari oleh pihak kepolisian sejak hari Rabu pekan lalu. Menurut sebuah laporan, dia sempat muncul di Rana Plaza pada hari Selasa setelah retakan muncul di struktur bangunan.


Namun, dia tetap memastikan kepada penyewa gedung termasuk lima pabrik garmen bahwa keadaan gedung masih aman untuk dihuni. Sebuah bank dan beberapa toko di lantai satu diketahui tutup pada Rabu sebelum gedung itu runtuh.


Kendati begitu, beberapa manajer dari pabrik garmen yang berlokasi di lantai atas tetap meminta karyawannya untuk masuk bekerja seperti biasa. Diperkirakan pabrik itu mempekerjakan lebih dari 3.000 buruh, namun tidak diketahui berapa jumlah yang berada di dalam ketika gedung tersebut roboh.


Hingga saat ini tim penyelamat telah berhasil mengeluarkan 2.500 pekerja, termasuk sembilan orang lainnya pada hari Minggu kemarin. Sementara jumlah korban tewas telah mencapai angka 362 orang.


Menurut pejabat berwenang, tim penyelamat akan mengerahkan alat berat dan membuat lubang di bagian tengah gedung untuk mencari lebih banyak lagi pekerja yang masih tertimbun reruntuhan dan korban tewas lainnya. Sementara itu, kebakaran sempat terjadi ketika tim penyelamat berusaha memotong batang baja untuk mencari korban selamat.


Tiga orang dari tim penyelamat dilaporkan terluka akibat kebakaran tersebut. Peristiwa ambrolnya gedung delapan lantai di Bangladesh ini merupakan tragedi terburuk yang pernah terjadi. Industri garmen di Bangladesh merupakan penyumbang devisa terbesar karena diperkirakan bernilai US$20 miliar atau Rp195 triliun per tahunnya.


Tragedi ini turut mendapat perhatian luas publik internasional, karena kondisi tempat buruh garmen bekerja dan upah minim yang mereka terima yakni hanya US$38 atau Rp370 ribu per bulan. Hal ini sangat kontras dengan baju yang mereka produksi dipasok kepada perusahaan garmen produsen merk terkenal di Eropa dan AS.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya