CIA Pernah Minta Bomber Boston Masuk Daftar Pantauan

Tamerlan Tsarnaev, pelaku pengeboman bom Boston (kiri)
Sumber :
  • Daily Mail
VIVAnews
5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia
- Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA, pernah meminta kepada Pusat Penanggulangan Teror Nasional, memasukkan nama Tamerlan Tsarnaev dalam daftar orang yang wajib dipantau pihak berwenang, setahun sebelum bom Boston meledak.

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast

Hal ini dilakukan usai pemerintah Rusia menginformasikan CIA pada musim gugur 2011 lalu, bahwa pria berusia 26 tahun itu merupakan orang yang patut diwaspadai karena telah menjadi pengikut Islam radikal.
Makin Naik Daun, Brand Lokal Produk Kecantikan Kian Diminati


Dilansir laman
Washington Post
, Kamis 25 April 2013, CIA bahkan meminta Pusat Penanggulangan Teror Nasional memasukkan nama Tamerlan ke dalam TIDE, sebuah daftar yang digunakan untuk memberikan informasi kepada badan berwenang lainnya, termasuk pusat data terduga teroris milik FBI.


Permintaan CIA ini datang beberapa bulan setelah FBI menutup penyelidikan awal yang menyebut Tamerlan terkait jaringan teroris tertentu. Padahal, menurut seorang sumber yang tidak ingin diketahui namanya, pemerintah Rusia telah memberikan peringatan bahwa Tamerlan adalah orang yang berbahaya.


Menurut pejabat resmi badan itu, peringatan tersebut diberikan oleh badan intelijen Rusia, FSB. FSB menduga Tamerlan termasuk ke dalam golongan militan Islam yang sedang merencanakan serangan teror di Rusia.


Badan mata-mata Rusia itu memberikan informasi ke kantor pusat CIA pada 4 Oktober lalu dan kemudian diteruskan dua minggu kemudian ke badan penanggulangan teror.


Dengan terungkapnya keterlibatan CIA dalam kasus ini, membuktikan pemerintah AS memiliki banyak alasan untuk menyelidiki Tsarnaev bersaudara beberapa bulan sebelum peristiwa pengeboman terjadi.


Fakta itu juga menjadi tanda tanya bagi sebagian kalangan, mengapa pemerintah berwenang tidak melakukan investigasi ketika Tamerlan kembali ke AS, setelah selama tujuh bulan berada di Rusia tahun lalu.


Namun CIA menolak berkomentar mengenai perannya dalam kasus ini. Menurut pejabat intelijen AS, badan mata-mata itu telah mengajukan nama Tamerlan untuk dimasukkan ke dalam daftar TIDE dan membagi semua informasi yang mereka peroleh dari Rusia kepada badan penanggulangan teror dan FBI. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya