Parlemen Prancis Sepakati Pernikahan Sejenis

Demonstrasi menentang pernikahan sejenis di Prancis
Sumber :
  • REUTERS/Jacky Naegelen
VIVAnews -
Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga Pacitan
Parlemen Prancis akhirnya meloloskan rancangan undang-undang pernikahan sejenis dalam pemungutan suara, Selasa waktu setempat. Keputusan ini disambut gembira oleh sebagian orang, sebagian lagi marah dan bersumpah akan menjegalnya.

Pelek Baru untuk Mobil Kecil Ini Hadir dengan Beragam Warna

Diberitakan
Polisi Bagi Takjil Gratis Tapi Tak Ada Pengendara Melintas, Netizen: Anda Berkumpul, Kami Putar Arah
BBC , RUU ini menang dengan mendapatkan 321 suara pendukung dan hanya 225 yang menolak di parlemen Prancis. RUU ini masih harus melalui Dewan Konstitusi sebelum ditandatangani sebagai UU oleh Presiden Francois Hollande.


Namun, banyak pengamat yang mengatakan bahwa RUU ini akan mulus hingga pengesahan. Jika demikian, maka pernikahan sejenis pertama akan dilakukan pada Juni mendatang, menurut Menteri Kehakiman Christiane Taubira.


"Kami yakin pernikahannya nanti akan sangat indah dan membawa kebahagiaan, dan mereka yang awalnya menentang pasti akan trenyuh melihat kebahagiaan pengantin baru dan keluarganya," kata Taubira.


Sebelumnya saat masih digodok di parlemen, RUU ini mendapatkan penentangan lebih dari 300.000 orang yang turun ke jalan-jalan kota di Prancis. Demonstrasi ini digawangi oleh para tokoh agama, terutama dari kalangan Gereja Katolik yang mulai hilang pengaruhnya di Prancis.


Demikian pula saat voting dilakukan, ratusan massa anti pernikahan sejenis berdemo di depan gedung National Assembly di pusat kota Paris. Frigide Barjot, aktivis pentolan anti pernikahan gay, menyatakan tetap akan berjuang menentang disahkannya RUU tersebut.


"Kami akan menunjukkan bahwa perjuangan ini belum usai. Saya meminta presiden menggelar referendum soal masalah ini," kata komedian ini.


Jika telah disahkan, maka Prancis akan menjadi negara ke-14 di dunia yang melegalkan pernikahan sejenis. Negara sebelumnya yang melakukan ini adalah Selandia Baru pada pekan lalu.


BBC mengatakan, langkah Prancis ini disebut-sebut adalah reformasi sosial terbesar setelah dihapuskannya hukuman mati tahun 1981. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya