Pelaku Bom Boston Akui Perbuatannya

Dua Pelaku Bom Boston
Sumber :
  • REUTERS/FBI/Handout
VIVAnews -
Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN
Salah satu pelaku bom Boston yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 170 orang lainnya, dilaporkan oleh FBI mengakui tindakannya ketika melakukan pembajakan mobil.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Hal itu disampaikan oleh korban pembajakan mobil yang terjadi pada Kamis malam lalu dalam laporan kepada FBI dan terungkap di pengadilan Senin kemarin.
Terpopuler: Sandra Dewi Kena Hujat karena Suami sampai Sopyan Dado Meninggal


Dilansir
CBS News
, Selasa 23 April 2013, pelaku memerintahkan korbannya ke suatu lokasi untuk menjemput pria lainnya.


Dia juga menunjukkan senjata yang dia bawa dan mengambil uang senilai US$45 atau Rp438 ribu dari korban. Pelaku bom Boston akhirnya melepaskan korban di sebuah SPBU di daerah Memorial Drive, Cambridge.


"Apa kamu mendengar soal ledakan bom di Boston? Saya pelakunya," ujar salah satu dari dua bersaudara Tsarnaev kepada korban yang mobilnya dibajak, seperti dilansir
CBS News
.


Namun dalam laporan itu tidak disebut siapa dari dua bersaudara Tsarnaev yang mengatakan hal tersebut dan menggagas ide pembajakan mobil. Pada hari Minggu kemarin pihak kepolisian melakukan penggeledahan ke kamar asrama Universitas Massachusetts milik Dzhokhar Tsarnaev.


Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan jaket hitam dan topi putih sesuai dengan ciri-ciri pakaian yang digunakan oleh pelaku pengeboman ketika tertangkap kamera CCTV. Hingga saat ini Dzhokhar masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah ditahan polisi dalam keadaan luka parah pada Jumat dini hari minggu lalu.


Menurut Departemen Kehukuman AS, Dzhokhar terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup apabila terbukti bersalah atas tuduhan menebar teror. Menurut harian Telegraph, Senin 22 April 2013, pihak Gedung Putih menolak seruan dari pemimpin partai republik yang meminta Dzhokhar dikenai tuduhan sebagai musuh negara dan diadili di pengadilan militer.


Juru bicara Presiden Barack Obama, Jay Carney, memperkuat pernyataan itu dengan mengatakan warga negara AS tidak dapat diadili di pengadilan militer. Sementara Dzhokhar dinyatakan resmi menjadi warga negara AS pada 11 September tahun 2012 lalu. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya