FBI Kesulitan Temukan Pelaku Pengeboman Boston

FBI menyisir lokasi ledakan di Boston
Sumber :
  • REUTERS/Neal Hamberg

VIVAnews - FBI yang mengambilalih penyelidikan ledakan Boston pada Senin 16 April 2013 waktu setempat hingga Selasa 17 April masih belum menemukan titik terang pelaku pengeboman. Berbagai barang bukti dan spekulasi belum cukup untuk menyimpulkan siapa yang berada di balik insiden tersebut.

Ketua penyidik FBI kasus Boston, Richard DesLauriers, dilansir Reuters, Selasa waktu setempat mengatakan belum ada informasi yang pasti soal pelakunya. Belum juga ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

"Sampai saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab. Estimasi pelaku dan motifnya masih terbuka sangat lebar. Kami tidak punya informasi definitif soal pelaku. Mungkin saja satu orang, atau beberapa orang," kata DesLauriers.

Menurut ahli di bidang terorisme, ada kemungkinan pelakunya seorang diri. Kesimpulan ini diambil dari jenis peledak yang dibuat dari bahan-bahan yang sering ditemui sehari-hari. Bom jenis ini pernah diajarkan pembuatannya oleh al-Qaeda dalam majalahnya, Inspire. Tapi para teroris sayap kanan juga menggunakan bom ini untuk membuat kekacauan.

"Ini yang paling kau takutkan. Tidak ada jejak, tidak ada informasi intelijen," kata seorang sumber penyidik kepada CNN.

Beberapa barang bukti telah dikumpulkan oleh FBI, yaitu fragmen peledak yang terdiri dari beberapa keping kecil. Di antaranya adalah beberapa inci kabel warna merah dan hitam yang terhubung dengan kotak kecil, paku, dan risleting berlumur darah.

Ada juga foto benda yang diduga bom, yaitu panci presto. Diduga, dalam panci ini diletakkan mesiu beserta paku, lempengan besi tajam dan bola bearing. Saat ledakan, benda-benda ini terlontar, menyebabkan luka parah pada lebih dari 170 orang.

Setelah mengumpulkan seluruh material ledakan, FBI akan mencoba merekonstruksinya kembali di laboratorium di Quantico, Virginia. Diduga, bom panci presto itu dibawa pelaku dalam back-pack hitam yang diletakkan sembarang dekat garis finish.

DesLauriers meminta masyarakat melaporkan apabila pernah melihat orang yang membawa benda ini, ataupun orang mencurigakan lainnya. "Orang yang melakukan ini mungkin saja teman, kolega atau tetangga anda. Pasti ada yang mengetahui siapa yang melakukan ini," kata dia.

Beberapa korban luka masih dirawat di rumah sakit. Sebanyak 17 di antaranya dalam kondisi kritis. (umi)

Baca Juga:

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya