Bom Meledak di Arena Lomba Marathon Boston AS, 2 Tewas

Ledakan di Boston, Amerika Serikat
Sumber :
  • REUTERS/Jessica Rinaldi
VIVAnews -
Nikita Willy Ungkap Sifat Asli Indra Priawan Sebelum Menikah
Dua bom meledak di sebuah lomba marathon di Boston, Amerika Serikat, Senin waktu setempat. Ledakan yang terjadi di dekat garis tersebut menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai puluhan lainnya.

Kementan Gencarkan Pompanisasi dan Olah Tanah serta Percepat Tanam Padi

Diberitakan
Menhub dan Menkes Ikut Pindah ke IKN Juli 2024, Basuki: Menkeu Belum 
Reuters , ledakan yang terjadi hampir bersamaan itu membuat ratusan orang, baik penonton maupun atlet, berlarian mencari perlindungan. Dalam sebuah tayangan berita, terlihat percikan darah di jalanan dan asap yang masih mengepul usai ledakan pada pukul 14.50 waktu setempat.


Tidak jauh dari lokasi, perpustakaan umum John F. Kennedy terbakar. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut. Belum diketahui apakah ada hubungannya antara ledakan dan kebakaran ini.


Sejauh ini diketahui dua orang yang tewas dalam ledakan. Polisi melaporkan sebanyak 20 orang terluka. Namun, media setempat memberitakan korban luka mencapai lebih dari 100 orang. Kebanyakan korban adalah para atlet.


Dua petugas kepolisian yang tidak ingin disebutkan namanya membenarkan bahwa ledakan berasal dari bom. Panitia marathon yang digelar untuk memperingati Hari Pahlawan AS itu mengatakan, dua ledakan terjadi di dekat garis finish.


"Suaranya seperti ledakan jet sonic, saya belum berhenti gemetar," kata Melissa Stanley, salah seorang saksi mata.


Setengah dari peserta lomba yang berjumlah 27.000 orang telah melewati garis finish saat ledakan terjadi. Belum dilaporkan identitas korban tewas. Lomba tersebut diikuti oleh atlet dari 56 negara dan negara bagian.


Ledakan langsung membuat AS dalam kondisi siaga, termasuk Washington DC. Presiden Barack Obama langsung memerintahkan aparat keamanan mengawasi keadaan. Keamanan Gedung Putih ditambah.


Ambulans, pemadam kebakaran dan puluhan polisi telah berkumpul di lokasi. FBI dan Pentagon dikerahkan untuk menyelidiki sumber ledakan dan memeriksa para saksi mata.


"Darah di mana-mana, korban-korban telah digotong. Saya melihat seseorang kehilangan kakinya, mereka menangis," kata reporter Boston Globe, Steve Silva. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya