Ilmuwan Iran Mengaku Temukan Mesin Waktu

Percobaan Mesin Waktu
Sumber :
VIVAnews -
Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi
Seorang ilmuwan di Iran mengaku telah menemukan mesin waktu yang dapat memprediksi kejadian beberapa tahun ke depan. Dia mengatakan, temuannya ini akan berguna bagi Iran dalam meramalkan serangan asing.

Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku

Diberitakan
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Terjadi Hujan Abu Vulkanik dan Ganggu Penerbangan
Telegraph yang mengutip kantor berita Iran
Fars
, Rabu 10 April 2013, penemu asal Teheran Ali Razeghi ini telah mendaftarkan penemuannya bernama "Mesin Penjelajah Waktu Aryayek" ke Pusat Penemuan Strategis Iran.


Penemu berusia 27 tahun ini mengatakan, mesinnya mampu memprediksi kejadian hingga delapan tahun ke depan dalam bentuk tertulis. Dia menjelaskan, mesinnya dibuat dengan perhitungan algoritma kompleks yang memiliki tingkat akurasi prediksi hingga 98 persen.


"Penemuan saya ini hanya seukuran laptop dan memprediksi kejadian 5-8 tahun ke depan. Ini tidak akan membawa Anda ke masa depan, tapi akan membawa masa depan pada Anda," kata dia.


Walaupun masih muda, namun Razeghi sudah menempati posisi Direktur Pelaksana Pusat Penemuan Strategis Iran dan telah menciptakan 179 penemuan. "Saya telah mengerjakan proyek ini selama 10 tahun," ujarnya lagi.


Dia mengatakan, temuannya ini bisa meramalkan konfrontasi militer antara Iran dan negara lain di masa mendatang, serta memprediksi nilai mata uang dan harga minyak. "Pemerintah bisa menggunakannya untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan," jelasnya.


Razeghi menegaskan temuannya ini tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Sayangnya, penemuannya masih berupa cetak biru dan belum dibuat dalam bentuk purwarupa. Alasannya, dia takut teknologi ini dicuri China.


"Orang Amerika menghabiskan jutaan dolar untuk menciptakannya dan kita bisa membuatnya dengan harga lebih murah. Alasan kenapa kami belum meluncurkan purwarupa, karena kami takut teknologi ini dicuri China dan dibuat jutaan dalam waktu semalam," kata dia.


Belum ada konfirmasi dari pemerintah Iran mengenai hal ini. Kebenaran klaim Razeghi juga masih belum diketahui. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya