Ungkap Kejahatan, Nyawa Blogger Wanita Meksiko Terancam

Tujuh mayat didudukkan di kursi plastik di Meksiko
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVAnews -
Viral Curhat Pratama Arhan ke Azizah Salsha Usai Timnas U-23 vs Australia Bikin Gemes Netizen
Seorang wanita asal Meksiko dilaporkan membuat sebuah blog pribadi yang memaparkan perdagangan narkoba yang terjadi di negaranya. Dalam blog yang diluncurkan tahun 2010 itu, ditampilkan ulasan kasus dan foto-foto eksklusif para gembong narkoba yang tewas akibat pertikaian antar sesama kelompok pedagang narkoba atau ditembak polisi.

Tidak Fokus Berkendara, Pengendara Motor Tabrak BMW Seri 5

Foto-foto eksklusif yang ditampilkan oleh blog yang beralamat di
4 Tim Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Indonesia Siap Nyusul?
http://www.blogdelnarco.com/ itu sering kali diambil dari lokasi kejadian yang hanya dapat diakses oleh pihak kepolisian atau militer. Sontak saja, blog ini menjadi populer dan per minggu nya tercatat telah dikunjungi oleh tiga juta orang. Sementara akun Twitternya diikuti oleh 120 ribu orang.


Akibat informasi yang dimuat di dalamnya jarang ditemui di media-media besar di Meksiko, maka tak heran jika blog ini kemudian dijadikan rujukan bagi tiga kelompok yang berbeda: gembong narkoba, pihak kepolisian dan militer serta masyarakat. Publik pun kemudian penasaran akan sosok yang berani membeberkan informasi tersebut.


Menurut
Dailymail
, Kamis 4 April 2013, sang pemilik blog diduga wanita berusia 20 tahunan dan berasal dari Meksiko utara. Wanita itu pun akhirnya bersedia angkat bicara ke publik dengan menggunakan nama samaran Lucy, untuk melindungi keselamatannya.


Lucy menjelaskan motivasinya membuat blog itu karena dia sangat mencintai negaranya dan ingin mengungkap kenyataan di lapangan mengenai perdagangan narkoba yang terjadi di Meksiko. Media utama di negeri itu menurut Lucy kerap tidak punya nyali membeberkannya.


"Saya cinta negara dan kebudayaannya, terlepas dari apa pun yang terjadi. Karena tidak semua dari kita buruk, pengguna narkoba, dan pembunuh. Kita adalah kaum terpelajar," ujar Lucy.


Ancaman Pembunuhan

Lucy menyadari dirinya kerap menjadi target pembunuhan oleh para kartel narkoba. Selama tiga tahun terakhir, dia harus berpindah-pindah dan hidup di ruang bawah tanah demi menghindari kejaran para gembong narkoba yang ingin menangkapnya.


Tak dapat menangkap Lucy, para kartel narkoba kemudian membunuh salah satu koleganya yang sempat menjadi kontributor bagi blognya. Jasad rekannya itu kemudian digantung di sebuah jembatan dalam keadaan tangan kaki terikat dan organ dalam tubuh yang terburai keluar.


Selain ancaman pembunuhan, blog Lucy juga kerap dijadikan sasaran peretasan oleh badan pemerintah yang tidak suka dengan aksinya. Namun kendati harus mempertaruhkan keselamatannya, Lucy tetap berniat untuk terus membeberkan fakta kejahatan narkoba melalui blognya.


"Blog saya ibarat kekasih saya dan niat untuk menutup blog itu pun pernah terlintas berkali-kali. Tetapi kami tidak melakukannya karena saya ingin mengembalikan kedamaian dan mimpi yang telah mereka curi dari kami," tegas Lucy.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya