Australia Tawarkan Warga RI Beasiswa Program S3

Menlu Bob Carr (tengah) bersama istri dan putra Hadi Soesastro (mengapit Carr)
Sumber :
  • VIVAnews/Santi dewi
VIVAnews -
Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial
Pemerintah Australia membuka program beasiswa baru yang didedikasikan bagi warga Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral di Negeri Kanguru. Nama mendiang cendekiawan Indonesia, Hadi Soesastro, dipilih sebagai nama program beasiswa yang pertama kali diluncurkan pada tahun ini tersebut.

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap

Demikian ungkap Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, di hadapan para ilmuwan Indonesia di Hotel Four Season, Jakarta Selatan Rabu malam kemarin. Carr mengatakan, nama Hadi dipilih karena dia dinilai telah berjasa dalam membina hubungan baik warga kedua negara.
Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024


"Professor Hadi Soesastro telah membina hubungan baik antara warga Australia dan Indonesia," ujar Carr.


Masih menurut Carr, Hadi memiliki kedekatan intelektual dengan Australia karena pernah bekerja sebagai pengajar di Universitas Nasional Australia. Hadi pun tercatat meraih gelar doktor dari universitas yang berlokasi di Canberra itu.


Selain itu kontribusinya di beberapa bidang seperti ekonomi dan kerja sama di kawasan Asia Pasifik serta bagi pembangunan Indonesia, juga dianggap alasan kuat penggunaan namanya sebagai nama beasiswa Australia.


Penghargaan Hadi Soesastro akan diberikan setiap tahunnya kepada satu orang laki-laki dan perempuan penerima Australia Awards. Para pendaftar diharuskan mengirimkan proposal yang menjelaskan bagaimana mereka akan menggunakan hadiah untuk mengenang jasa-jasa peninggalan Hadi.


Pendaftaran Beasiswa


Proses pendaftaran sendiri akan dimulai pada Juni tahun ini. Bagi mereka yang terpilih akan memperoleh hadiah sebesar US$25 ribu senilai Rp244 juta yang dapat digunakan untuk studi lanjutan, kerja praktek, menghadiri konferensi penelitian atau membuat proyek berbasis masyarakat.


Menurut data dari Kedutaan Besar Australia, saat ini tercatat 831 Warga Negara Indonesia (WNI) merupakan penerima Australia Awards dan sedang menempuh pendidikan di negeri kangguru itu.


Hadi Soesastro merupakan perintis dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) Jakarta dan memimpin sebagai direktur eksekutif selama satu dekade. Selain itu dia juga pernah tercatat sebagai penasihat mantan Presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid di tahun 2000 dan merupakan anggota dewan penasihat lembaga internasional Asia Society yang berbasis di New York.


Hadi wafat pada tahun 2010 lalu akibat kanker prostat. Dia meninggalkan seorang istri, Janti Solihin Soesastro dan dua orang putra. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya