Musisi RI-Palestina akan Kolaborasi dalam Orkestra

Musisi asal Palestina dan Dubes Palestina Fariz Mehdawi (baju merah)
Sumber :
  • VIVAnews/Santi Dewi
VIVAnews -
Konflik Israel-Iran, Kemlu: Tidak Ada Informasi WNI yang Terdampak
Musisi Indonesia dan Palestina akan berkolaborasi dalam menciptakan harmonisasi musik orkestra. Melalui konser yang akan dibawakan oleh Orkestra Nasional Palestina, dua musisi Indonesia akan memberikan sentuhan dengan alat musik biola dan harpa.

Banyak yang Minta Rujuk Sama Natasha Rizky, Desta Respons Bijak Begini

Kolaborasi musik klasik itu akan digelar selama dua hari yaitu Sabtu dan Minggu, 30-31 Maret 2013, di Aula Simfonia, Kemayoran, Jakarta Pusat. Hal ini disampaikan oleh perwakilan Orkestra Nasional Palestina dalam jumpa wartawan di Kedutaan Besar Palestina, Rabu 27 Maret 2013.
Gambar Pertama yang Dilihat, Bisa Ungkap Pekerjaan Impian Kamu


Matthew Coorey selaku konduktor dari orkestra tersebut mengaku senang karena akhirnya dapat mampir ke Jakarta setelah setahun penuh berusaha menyambangi Jakarta. "Kami sangat senang dapat hadir di Indonesia dan ini merupakan kali pertama kami bermain di sini," ujar Coorey di hadapan para pewarta berita.


Menurut Coorey ada 48 musisi yang diboyong ke Indonesia untuk bermain pada akhir pekan nanti. Rencananya mereka akan memainkan enam lagu seperti Mozart Symphony no.41 Jupiter, Rossini Non si da Follia Maggiori, dan Beethoven Symphony No 7.


Lagu Indonesia pun rencananya ikut dibawakan oleh sopranos terkenal asal Palestina, Mariam Tamari. Menurut Coorey, lagu ini merupakan aransemen bersama antara dirinya dengan konduktor Twilight Orchestra, Addie MS.


Saat nanti membawakan lagu "Tanah Airku", Mariam akan menggunakan baju kebaya modern hasil rancangan desainer terkenal Indonesia, Anne Avanti.


Pemain Biola dan Harpa Indonesia

Dalam konser nanti, Indonesia akan diwakili oleh Michelle Siswanto yang akan memainkan biola dan Rama Widi yang memberikan sentuhan petikan harpa.


Selain perwakilan dari orkestra Palestina itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz N. Mehdawi, juga ikut hadir. Menurut Mehdawi, Palestina tidak selalu identik dengan konflik peperangan dan isu politik.


"Warga kami juga mengenal musik walaupun masih di kalangan terbatas," ujar Mehdawi.


Dirinya pun mencoba mengubah persepsi publik yang sudah kadung mencap Palestina hanya tahu soal konflik. Dalam kesempatan itu Mehdawi pun meminta dukungan publik Indonesia untuk datang dan menyaksikan penampilan ke-48 musisi Orkestra Palestina yang digelar akhir pekan ini.


"Jika Anda mengaku peduli terhadap Palestina, maka Anda harus datang ke konser ini. Ada banyak musisi hebat yang akan menghibur Anda di sana," ujar Mehdawi berpromosi.


Menurut pihak promotor konser, tiket sudah mulai dijual di beberapa tempat penjualan tiket, dengan harga berkisar dari Rp500 ribu hingga Rp2,5 juta.


Direktur PT Agate Indonesia Selaras, Nana Diah Purnawati, yang mendatangkan PNO ke Indonesia, mengatakan bahwa sebagian hasil penjualan tiket akan disumbangkan bagi sekolah musik anak-anak di Palestina. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya