Rusia Siap Tingkatkan Pasokan Minyak ke China

Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping
Sumber :
  • REUTERS/Aleksey Nikolskyi/RIA Novosti/Pool
VIVAnews -
PDIP Gugat KPU ke PTUN, Ganjar: Tugas Saya dan Pak Mahfud Berakhir Usai Putusan MK
Pemerintah Rusia siap meningkatkan pasokan minyak hingga tiga kali lipat ke China. Hal ini merupakan salah satu bentuk peningkatan kerja sama kedua negara yang disepakati pada kunjungan Presiden Xi Jinping ke Moskow.

Perbaiki Dop Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Dunia

Diberitakan
Mayjen TNI Anton Resmi Jabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Gantikan Mayjen Haryanto
Reuters , pada pertemuan antara Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat kemarin, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kemitraan di bidang energi, perdagangan dan politik untuk mempererat hubungan persahabatan.


Salah satu kesepakatan yang paling sukses dari kunjungan tersebut adalah antara pemerintah China dengan produsen minyak terbesar Rusia, Rosneft. Perusahaan ini sepakat untuk meningkatkan pasokan minyak secara berkala ke China hingga 45-50 ton per tahun, tiga kali lipat dari jumlah saat ini.


Sebagai balasannya, pemerintahan Xi akan memberikan bantuan pinjaman sebesar US$2 miliar dari Bank Pembangunan China. Selain itu, kedua negara juga menandatangani kerjasama pertambangan batu bara di sebelah timur Siberia senilai US$2 miliar.


Di sektor perdagangan, kedua negara juga mencatatkan kemajuan yang signifikan. Dalam lima tahun, nilai perdagangan kedua negara meningkat dua kali lipat mencapai US$87,5 miliar pada 2012. Namun, angka ini masih jauh lebih kecil daripada perdagangan antara Rusia dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat.


Rusia adalah negara yang pertama kali dikunjungi Xi Jinping, presiden China yang baru saja dilantik. Kunjungannya ini juga merupakan simbol dekatnya hubungan kedua negara yang sebelumnya pernah bertikai.


"Keputusan pemimpin baru China memilih negara kita dalam kunjungan perdananya ke luar negeri menunjukkan hubungan khusus kemitraan strategis antara Rusia dan China," kata Vladimir Putin. 


Xi adalah tamu negara Rusia pertama yang disambut oleh pasukan pengawal berkuda. Sambutan kehormatan ini diciptakan oleh Putin pada tahun 2002. Reuters menuliskan, Putin terlihat lebih santai bertemu Xi ketimbang dengan pemimpin Prancis dan Jerman, Francois Hollande dan Angela Merkel yang mencecarnya soal hak asasi manusia.


"Saya mendapat kesan bahwa anda dan saya memperlakukan satu sama lain dengan jiwa yang terbuka, karakter kita sama. Kita selalu berbicara dengan cara yang baik, anda dan saya adalah sahabat," kata Xi pada Putin. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya