Alumni Bantu Mahasiswa RI Pelajari Bahasa Rusia

Sumber :
VIVAnews -
Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY
Faktor bahasa diakui oleh mahasiswa Indonesia sebagai tantangan terbesar untuk dapat menuntut ilmu di Rusia. Sedikitnya jumlah rakyat Rusia yang dapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris semakin membuat mahasiswa Indonesia tidak memiliki pilihan selain mempelajari bahasa Rusia.

Kronologi Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong dan Penangkapan 4 Pelaku

Hal itu diakui Fadra, mahasiswa Indonesia yang pernah mengenyam pendidikan selama dua tahun di Universitas Saint Petersburg mengambil jurusan Hubungan Internasional. Ditemui di Pusat Kebudayaan Rusia, Jakarta, Senin 18 Februari 2013, dia mengaku butuh waktu satu tahun untuk dapat berkomunikasi lancar dalam Bahasa Rusia.
Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini


"Waktu itu saya modal nekat saja. Memang selama setahun itu kita diharuskan belajar bahasa Rusia. Tapi setelah tiga bulan, saya praktekkan bahasa Rusia saya yang berantakan ke supir taksi, kemudian setelah tujuh bulan, saya beranikan ngomong ke teman-teman kuliah," ujar wanita yang kini berprofesi sebagai dosen.


Menurut Fadra, mahasiswa Indonesia tidak memiliki pilihan lain selain mempelajari bahasa yang aksaranya bernama Sirilik itu. Selain penutur Bahasa Inggris di Rusia termasuk jarang, rata-rata perkuliahan disampaikan oleh dosen juga dalam Bahasa Rusia.


Namun Fadra mengatakan mahasiswa Indonesia agar tidak berkecil hati. Karena di Rusia, mahasiswa Indonesia akan dibantu oleh organisasi Ikatan Alumni Rusia INSAN NAUKA, yang akan memberikan pelatihan bahasa di luar dari jam kursus bahasa yang diberikan oleh pihak kampus.


"Berapa lamanya mereka ingin belajar, itu tergantung dari mereka sendiri. Tapi biasanya mereka akan belajar dengan kita tiga bulan," ujar Fadra yang juga menjabat sebagai sekretaris jenderal di organisasi tersebut.


Menurut Fadra, Ikatan Alumni Rusia INSAN NAUKA ini juga bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Moskow untuk membantu calon mahasiswa Indonesia beradaptasi di awal kedatangannya di Rusia.


"Rata-rata ketika mereka kemari, belum ada yang fasih berbahasa Rusia. Jadi pihak KBRI akhirnya membantu menjemput mahasiswa asal Indonesia di bandara di Rusia untuk kemudian diantar ke universitasnya masing-masing. Nanti setibanya di kampus, mereka akan dibimbing oleh senior mereka yang juga berasal dari Indonesia," ujar Fadra.


Saat ini tercatat ada sekitar 156 alumni mahasiswa asal Indonesia yang bergabung di Ikatan Alumni Rusia INSAN NAUKA. Mereka bertujuan membantu mengenalkan kebudayaan Rusia dan cara beradaptasi selama di negeri itu.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya