Terapi Kecanduan Facebook: Anak "Disogok" Ayah

Ilustrasi penggunaan internet di layar komputer.
Sumber :
  • REUTERS/Brian Snyder

VIVAnews - Facebook, bagi banyak orang, telah menjadi candu. Bagi remaja yang sudah kecanduan Facebook, masalah ini sudah membuat khawatir orang tua. Ada yang sampai mencari berbagai cara  untuk menghentikan anaknya dari kecanduan Facebook.

Namun suatu cara unik diterapkan Paul Baier, seorang eksekutif perusahaan energi di Massachusetts, AS. Dilansir dari Mashable, Kamis, 7 Febuari 2013, Paul harus mengikat sebuah perjanjian resmi dengan anak perempuannya yang berusia 14 tahun, Rachel, agar ia mengakhiri kecanduan Facebook dalam waktu lima bulan.

Rachel sepakat membuat perjanjian tertulis dengan ayahnya, untuk berhenti bermain Facebook. Perjanjian ini tertuang dalam sebuah pernyataan tertulis, bertajuk "Facebook Deactivation Agreement".

Perjanjian tersebut menyatakan jika Rachel berhenti bermain jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg terhitung mulai 4 Febuari sampai 26 Juni 2013, sang ayah akan menghadiahi dia US$200 atau sekitar Rp1,9 juta.

Rachel setuju dengan tawaran ini, dan ia memberikan password akun Facebooknya kepada ayahnya untuk memastikan Rachel tidak bermain Facebook lagi.

MK Tak Pertimbangkan Amicus Curiae yang Masuk Lewat dari Tanggal 16 April 2024

Pada tahap pertama, Rachel akan menerima bayaran US$50 atau hampir Rp485 ribu jika sampai 15 April 2013 ia masih mematuhi perjanjian.

Dalam perjanjian tersebut, Rachel menyatakan akan menggunakan uang dari ayahnya untuk membeli sesuatu. Seperti dilansir Cnet, Paul Baier mengatakan kepada Daily Dot bahwa ide perjanjian ini muncul bukan dari dirinya.

"Itu adalah idenya.  Dia ingin mendapatkan uang, ia juga menemukan gangguan Facebook dan kadang-kadang membuang-buang waktu. Rachel berencana untuk kembali pada Facebook setelah 6 bulan selesai," ujarnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin

Meski Tengah Perang, Kekuatan Militer Rusia Tumbuh 15%, Kok Bisa?

Meski kini tengah berperang dan menderita kerugian besar di Ukraina, militer Rusia dikabarkan berhasil bangkit kembali seperti sebelum perang.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024