Warga Kanada Otaki Penyanderaan di Kilang Gas Aljazair

Kilang gas Amena di Aljazair
Sumber :
  • REUTERS/Kjetil Alsvik/Statoil via Scanpix

VIVAnews - Perdana Menteri Aljazair Abdelmalek Sellal mengumumkan secara resmi jumlah korban tewas dalam drama penyanderaan di kilang gas In Amenas beberapa waktu lalu. Dalam pernyataannya, Sellal juga mengatakan bahwa otak atau perencana penyerangan tersebut warga negara Kanada.

Diberitakan Al Jazeera, total terdapat 48 sandera yang tewas dalam peristiwa tersebut. Di antaranya, 37 warga asing dari delapan negara dan 11 warga negara Aljazair. Yang telah dikonfirmasi adalah tiga warga Amerika, tujuh warga Jepang, enam Filipina, dan tiga inggris.

Tujuh korban masih belum teridentifikasi, lima warga asing lainnya masih belum ditemukan. Sebanyak 25 sandera ditemukan hidup. Sekitar 700 warga Aljazair dan 100 warga asing lainnya berhasil meloloskan diri. Di antara yang selamat adalah seorang warga negara Indonesia.

Sallel mengatakan, militan penyerang terdiri dari 32 orang. Sebanyak enam orang di antaranya berhasil ditangkap hidup-hidup. Mereka berasal dari Tunisia, Mesir, Mali, Niger, Kanada dan Mauritius.

Para korban tewas berada dalam kondisi mengenaskan. Beberapa hangus terbakar karena teroris meledakkan bom di dalam kilang.

Kembali Lagi ke Jakarta Setelah 5 Tahun, TVXQ: Akhirnya Bertemu Kembali

Menurut Sellal ada dua warga Kanada yang terlibat penyerangan, salah satunya otak aksi tersebut. "Warga Kanada berada di antara para militan. Dia adalah koordinator penyerangan," kata Sellal.

Reuters memberitakan, warga Kanada tersebut hanya dikenal dengan nama Chedad. Menanggapi pernyataan ini, pemerintahan Ottawa menyatakan akan menyelidikinya dan mengumpulkan informasi.

Hal ini dibenarkan ahli terorisme Amerika Serikat, Evan Kohlmann, yang mengatakan bahwa dia mendengar ada dua warga Kanada, salah satunya berbicara bahasa Inggris dengan logat Amerika Utara.

Bukan kali ini saja warga Kanada terlibat dalam aksi terorisme. Di antaranya adalah Ahmed Said Khadr, orang dekat Osama bin Laden. Khadr tewas terbunuh oleh tentara Pakistan. Anaknya, Omar, ditangkap karena membunuh tentara AS di Afganistan dan berkonspirasi dengan al Qaeda.

Saat peristiwa itu, Omar masih berusia 15 tahun. Dia kemudian ditransfer ke penjara di Kanada September lalu setelah 10 tahun mendekam di Guantamano.

Warga Kanada lainnya yang menjadi militan radikal adalah Ahmed Ressam. Dia mencoba menerobos perbatasan AS dalam misi meledakkan bandara Los Angeles tahun 2000 lalu. Dia divonis 37 tahun di penjata AS. (umi)

Nicole Shanahan

Meet Nicole Shanahan, VP Candidate of the United States

Independent presidential candidate Robert F. Kennedy Jr. named Silicon Valley attorney and entrepreneur Nicole Shanahan as his vice presidential pick at a campaign rally.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024