Usai Penyanderaan, Aljazair Perketat Keamanan Sektor Energi

Kilang gas Amena di Aljazair
Sumber :
  • REUTERS/Kjetil Alsvik/Statoil via Scanpix

VIVAnews - Peristiwa yang menewaskan 48 sandera dilaporkan tidak sampai menyebabkan kerusakan yang parah di kilang gas Aljazair. Namun pasca peristiwa ini, pemerintah Aljazair menegaskan akan memperketat keamanan di fasilitas-fasilitas energi mereka.

Diberitakan Reuters, Minggu 20 Januari 2013, Menteri Perminyakan Aljazair Youcef Yousfi mengatakan kilang gas In Amenas hanya mengalami kerusakan kecil. Pada kantor berita APS, Yousfi mengatakan bahwa kilang itu akan kembali beroperasi dalam dua hari lagi.

Fasilitas yang terletak sekitar 30 km dari perbatasan Libya ini adalah salah satu yang terpenting bagi pemasukan Aljazair di sektor energi. Kilang gas ini memompa sekitar seperlima gas alam, penyuplai gas terbesar ke tiga ke Eropa dan penyalur utama gas ke Amerika Serikat.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Insiden selama empat hari di tempat tersebut membuka celah bagi keamanan sektor energi di Aljazair. Pemerintah menegaskan bahwa mereka akan memperketat keamanan di seluruh sektor ini.

Namun, Yousfi mengatakan tidak akan membiarkan adanya kekuatan asing yang ikut mengamankan. "Tidak perlu ditanya lagi apakah kami akan membiarkan pasukan asing untuk membantu menangani keamanan di fasilitas energi kami atau tidak," kata Yousfi.

Penyanderaan dimulai pada Rabu pekan lalu saat pasukan militan pimpinan Mokhtar Belmokhtar menyerbu. Sebanyak 48 sandera tewas, dan 32 militan terbunuh. Namun, pencarian korban masih belum usai, diperkirakan jumlah korban akan bertambah.

Tuntutan mereka, dihentikannya serangan Prancis pada markas al-Qaeda di Mali. Mokhtar Belmokhtar yang dikenal sebagai "teroris buta sebelah" ini mengakui tindakannya di persembunyiannya.

"Kami di al-Qaeda memberkati operasi ini," kata dia dalam sebuah rekaman video, ditayangkan situs berita regional, Sahara Media. Dia mengatakan, ada 40 militan yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Enam di antaranya berhasil ditangkap hidup-hidup. (eh)

Salwan Momika Bakar Al-Quran

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Salwan Momika, seorang pria yang dahulu beragam Islam namun berpindah keyakinan menjadi Kristen asal Irak, mengatakan bahwa dia telah meninggalkan Swedia dan tiba di Norw

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024