- REUTERS/Kjetil Alsvik / Statoil/Handout
VIVAnews - Sedikitnya 22 warga asing masih berada dalam sekapan kelompok teroris di kilang gas Aljazair. Saat ini, pasukan Aljazair tengah mengepung lokasi setelah sebelumnya menyerang kendaraan teroris yang menewaskan 30 sandera.
Diberitakan Reuters, Jumat 18 Januari 2013, situasi di lapangan masih terus berkembang dan beritanya masih simpang siur. Termasuk jumlah korban tewas belum dipastikan secara jelas. Reuters memberitakan 30 tewas, sementara media lain termasuk Daily Mail melaporkan 35 yang meninggal.
Sandera yang tewas terdapat dalam empat Jeep yang digunakan teroris pimpinan Mokhtar Belmokhtar. Masih belum pasti juga dengan apa Jeep itu dihancurkan, beberapa saksi mengatakan dengan roket tentara, lainnya mengaku akibat serangan helikopter tentara.
Sebelas teroris terbunuh dalam penyerbuan tersebut. Tujuh di antara 30 sandera dipastikan adalah warga negara Barat. Seorang warga negara Indonesia dilaporkan selamat dan tengah dalam perjalanan menuju tanah air.
Pemerintah AS, Prancis dan Jepang masih terus memantau perkembangan di Aljazair, karena banyak warga negara mereka yang belum diketahui nasibnya.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, memperingatkan rakyatnya untuk bersiap pada kemungkinan terburuk. Sampai saat ini, Inggris belum mendapatkan informasi bahwa penyanderaan telah berakhir. Dia berpendapat, seharusnya Aljazair merundingkan dulu dengan mereka sebelum menyerang.
Perdana Menteri Norwegia juga sampai saat ini belum mendapatkan informasi apapun terkait korban tewas. Pemerintah Amerika Serikat di Gedung Putih juga sama, masih menunggu kabar resmi dari lokasi kejadian.
Pemerintah Aljazair sebelumnya menegaskan bahwa mereka tidak akan melakukan negosiasi apapun dengan para teroris. "Kami katakan di hadapan para teroris kemarin, sama seperti sekarang, tidak akan ada negosiasi, pemerasan, tak ada ampun untuk teroris," kata Menteri Komunikasi Mohamed Said.
5 Dampak Negatif Gegara Kecanduan Game Online, Bisa Ganggu Fisik dan Mental
Dalam era digital yang semakin maju, game online telah menjadi salah satu bentuk hiburan yang paling populer. Namun, kecanduan game online bisa berdampak negatif.
