Pekerjaan Unik di India: Tukang Korek Telinga

Tukang pembersih telinga beraksi di India
Sumber :
  • Reuters/Danish Siddiqui

VIVAnews - Kebersihan telinga tidak diragukan lagi adalah hal penting bagi mereka yang peduli akan kesehatan. Tapi dalam hal membersihkan alat pendengaran, apakah anda rela jika ada orang yang melakukannya, dengan alat seadanya dan belum tentu steril?

Inilah yang terjadi di beberapa bagian kota di Old Delhi, India. Setiap harinya, tukang pembersih telinga berkeliling kota untuk mencari orang yang ingin dikorek kotoran telinganya. Pelanggannya bisa mencapai puluhan orang per hari, dan omsetnya juga tidak mengecewakan.

Muhammad Abbas telah menjadi tukang bersih telinga sejak lama. Diberitakan Daily Mail pekan ini, pria 38 tahun itu hanya bermodalkan jarum besi, kapas dan sepasang pinset untuk menguliti kotoran di telinga kliennya.

Setiap harinya, Abbas bisa membersihkan telinga 20-30 orang, dengan bayaran antara 20-50 rupee (sekitar Rp3000-8000) per orang. Bandingkan dengan jasa dokter THT di Inggris yang mematok 70 pound sterling (Rp1,08 juta) untuk layanan yang sama.

Abbas memasukkan jarum besi yang dibalut kapas ke telinga pelanggannya. Lalu mulailah dia "berburu" kotoran telinga. Walaupun terdengar berbahaya dan tidak steril, namun para pelanggan tetap Abbas mengaku tidak khawatir terluka atau infeksi.

Salah satu pelanggan setianya adalah Muhammad Aslam Qureshi yang mengaku telah dibersihkan telinganya selama 17 tahun oleh tukang pembersih seperti Abbas.

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

"Telinga saya selalu dibersihkan. Sangat nyaman dan rasanya menyenangkan. Saya tidak pernah punya masalah dengan telinga saya," kata Qureshi.

Pelanggan Turun

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Dulu, dia mengaku bisnis ini banyak diminati orang. Namun sekarang, para pemuda tidak percaya padanya dan lebih memilih menggunakan cotton bud untuk membersihkan liang telinga mereka.

"Kebanyakan pelanggan saya adalah orang tua. Saya jarang mendapat pelanggan pemuda. Mereka lebih pilih pakai cotton bud," kata Abbas.

Keluhan yang sama disampaikan oleh Sadanand, 35, tukang pembersih telinga lainnya di New Delhi. Dia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir bisnisnya semakin menurun.

"Saat saya mulai pekerjaan ini 20 tahun lalu, saya bisa membersihkan telinga 50 orang sehari. Tapi sekarang, 20 orang saja itu sudah beruntung," keluhnya. (ren)

Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI kembali mendapat pertanyaan mengenai masa depan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sampai sekarang belum ada kejelasan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024