- REUTERS/Kevin Lamarque
VIVAnews - Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, memperingatkan kalangan pebisnis bahwa ada suatu virus yang sangat berbahaya bagi sistem komputer mereka. Virus ini bernama "Shamoon" dan telah menyerang perusahaan minyak milik pemerintah Arab Saudi, ARAMCO.
Menurut kantor berita Reuters, peringatan itu dilontarkan Panetta saat berbicara di suatu forum pebisnis di New York, Kamis waktu setempat. Bagi Panetta, Shamoon kemungkinan besar merupakan virus komputer yang paling berbahaya hingga kini bagi jaringan komputer korporat.
ARAMCO sudah menjadi korban. "Lebih dari 30.000 komputer yang terjangkit kini sudah dianggap tak ada guna dan harus diganti," kata Panetta. Beberapa hari setelah menyerang ARAMCO, virus itu juga menghantam jaringan komputer milik perusahaan gas alam asal Qatar, Rasgas.
Menurut Panetta, Shamoon mampu secara otomatis mengganti data-data sistem yang penting dengan gambar sebuah bendera AS yang terbakar. Virus itu juga bisa menimpa (overwrite) semua data riil di komputer dengan sesuatu yang dia sebut sebagai data sampah.
"Bayangkan dampak serangan seperti ini bagi perusahaan Anda," kata Panetta kepada para pebisnis. Maka, di forum itu, dia menyerukan langkah-langkah untuk meningkatkan pertahanan siber di AS.
Mantan Kepala Badan Intelijen CIA itu juga mengungkapkan berbagai serangan tolak layan (denial of service) atas jaringan komputer sejumlah bank Amerika. Serangan ini menunda bahkan menunda layanan bank kepada nasabah melalui laman resmi mereka di Internet.
"Meski jenis taktik ini bukanlah hal baru, skala dan kecepatan yang ditimbulkan tidak bisa diperkirakan," kata Panetta. Seorang pejabat AS, yang menolak diungkapkan namanya, mengatakan bahwa pemerintah sudah tahu siapa yang menjalankan virus seperti yang disebut Panetta. Namun pelakunya tidak diungkapkan. (umi)
Gibran Absen di Upacara Hari Otoda, Tak Dapat Penghargaan Satyalencana
Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak menghadiri acara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) di Surabaya, Jawa Timur.
