Politisi Anti Islam Belanda Akan Ceramah di Australia

Politisi Belanda anti Islam, Geert Wilders.
Sumber :
  • REUTERS/Cris Toala Olivares

VIVAnews - Setelah melalui pertimbangan panjang, akhirnya badan imigrasi Australia memperbolehkan politisi anti Islam asal Belanda, Geert Wilders, untuk menyambangi Sydney dan Melbourne. Di dua kota ini, Wilders akan ceramah soal pandangan anti Islamnya di hadapan sebuah kelompok radikal.

Diberitakan Telegraph, Selasa 2 Oktober 2012, Wilders dianggap sebagai orang yang patut dikhawatirkan keberadaannya. Sebelumnya, Wilders telah dilarang mengunjungi Inggris pada 2009 karena dinilai membahayakan persatuan negara.

Aplikasi kedatangan Wilders ke Inggris telah mengalami peninjauan dan pertimbangan panjang oleh badan imigrasi sebelum akhirnya disetujui. Menteri Keimigrasian Australia, Chris Bowen, mengatakan izin diberikan karena dia yakini demokrasi Australia sudah cukup kokoh untuk menghadapi provokasi dari Wilders.

Lagipula menurutnya, jika Wilders dilarang memasuki Australia maka figurnya malah akan semakin terkenal dan dia akan makin dipuja oleh kaum radikal.

"Saya tidak akan memberikan dia kesempatan merayakan pandangannya yang radikal dan ekstrem. Saya kira masyarakat Australia telah cukup kokoh, multikulturalisme kita cukup kuat dan kecintaan kita pada kebebasan berbicara telah mengakar sehingga bisa tahan pada komentar-komentar tokoh dari seberang dunia ini," kata Bowen kepada ABC Radio.

Wilders pada 2008 menuai kecaman dari seluruh dunia karena membuat film penghina Islam berjudul Fitna. Dia juga telah menyamakan Al Quran dengan buku Hitler Mein Kampf serta menghina Nabi Muhammad. Sejak itu, dia sering mendapat ancaman pembunuhan. Akibatnya, pemerintah Belanda harus melakukan pengamanan ketat pada politisi Partai Kebebasan (PVV) Belanda ini.

Wilders diundang oleh kelompok sayap kanan Australia bernama Q Society untuk berceramah di Sydney dan Melbourne bulan ini. Namun, kunjungannya ditunda hingga Februari tahun depan karena pengurusan visa.

Para pemimpin kelompok Muslim di Australia menyerukan pemerintah Australia untuk memastikan Wilders tidak menyebarkan fitnah saat berkunjung ke negara tersebut. Mereka juga menyerukan para umat Muslim Australia untuk tidak terhasut dan melakukan tindak kekerasan.

"Tidak masalah kapan dia akan datang, dia tetap akan menyebar kebencian. Apakah kita perlu orang seperti ini di negara kita, orang yang tidak berguna sama sekali?" kata Khaled Sukkarieh, dari Dewan Islam Australia.

Menaker Ida Fauziyah Raih 2 Penghargaan dari The Iconomics
Kepsek SMK Negeri 1 Siduaori, Kabupaten Nisel, SZ saat menjalani pemeriksaan di Polres Nisel.(dok Polres Nisel)

Siswa SMKN di Nias Selatan Tewas Diduga Aniaya, Kepala Sekolah Jadi Tersangka

Polisi menetapkan kepala sekolah SMKN 1 Nias Selatan sebagai tersangka atas kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan siswanya tewas.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024