Pidato di PBB, Obama Minta Kekerasan Dihentikan

Barack Obama pidato di PBB
Sumber :
  • REUTERS/Shannon Stapleton

VIVAnews - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyerukan penghentian intoleransi dan kekerasan di berbagai belahan dunia. Menurutnya, kebencian terhadap sebuah golongan bukanlah alasan seseorang melakukan tindak kekerasan.

Hal ini disampaikannya dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa waktu setempat. Dilansir Reuters, Obama memulai dan mengakhiri pidatonya dengan menyinggung kematian Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens dalam penyerbuan massa ke Konsulat Jenderal AS di Benghazi.

"Hari ini, kita harus pastikan bahwa masa depan kita akan ditentukan oleh orang-orang seperti Chris Steven, bukan oleh para pembunuhnya. Hari ini, kita harus deklarasikan bahwa kekerasan dan intoleransi tidak punya tempat di Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Obama.

Dalam pidatonya tersebut, Obama sekali lagi menyatakan sikapnya soal film penghina Islam yang menyulut kemarahan umat Muslim di seluruh dunia. Dia mengatakan bahwa film itu "kasar dan menjijikkan". Obama juga sekali lagi menegaskan bahwa pemerintah AS tidak ada hubungannya dengan produksi film penghinaan Nabi Muhammad tersebut.

"Senjata paling kuat melawan suara kebencian bukan dengan kekerasan, tapi dengan suara yang lebih keras- suara yang menyerukan toleransi melawan kefanatikan dan penistaan," ujar Obama.

Akibat film tersebut, kantor perwakilan AS di beberapa negara, termasuk Indonesia diserang massa. Ketegangan juga terjadi antara dunia Arab dan Barat. Obama menyerukan untuk segera "diakhirinya ketegangan antara Barat dan dunia Arab."

"Saya percaya bahwa ini adalah kewajiban para pemimpin di seluruh negara untuk menyuarakan penentangan terhadap kekerasan dan ekstremisme. Tidak ada suara yang membenarkan tindak kekerasan," kata Obama.

Dalam pidatonya selama 30 menit tersebut, Obama juga kembali menyerukan turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad. Namun, dia tidak memberikan solusi baru menghentikan kekerasan di Suriah. Dia juga tidak menyampaikan gagasan terbaru soal menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat
Workshop Literasi Digital

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Semua guru dan murid yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyimak materi dari para narasumber.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024