AS: Ada Militer di Balik Perusahaan Minyak Iran

Tentara Garda Revolusi Iran.
Sumber :
  • Reuters/Morteza Nikoubazl

VIVAnews - Pemerintah Amerika Serikat menuduh adanya keterlibatan militer di balik perusahaan minyak Iran. Jika terbukti, maka AS dapat menambah sanksi yang semakin menutup jalan bagi perusahaan asing untuk berbisnis dengan Iran.

Diberitakan Reuters, tuduhan ini disampaikan Kementerian Keuangan AS dalam rapat di Kongres pada Senin, 24 September 2012. Dalam laporan Kemenkeu AS, perusahaan minyak Iran, National Iranian Oil Co., atau NIOC punya hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

"IRGC mengkoordinasikan kampanye untuk menjual minyak Iran dengan menghindari sanksi internasional," tulis Kemenkeu AS dalam laporannya.

Di bawah kepemimpinan Mahmoud Ahmadinejad, lanjut laporan Kemenkeu, pengaruh militer sangat kentara di NIOC. Contohnya pada 3 Agustus lalu, Brigadir Jenderal IRGC Rostam Qasemi ditunjuk menjadi menteri perminyakan. NIOC berada langsung di bawah kementerian ini.

Selama ini NIOC memang telah menjadi target sanksi AS. Namun sanksi ini hanya memungkinkan AS memberikan hukuman bagi perusahaan Amerika yang berbisnis dengan NIOC, bukan perusahaan negara lain. Sementara IRGC telah lama menjadi sasaran sanksi Iran.

Namun bila sanksi baru diterapkan, sekitar 45 hari setelah tuduhan terbukti, kemungkinan perusahaan perbankan asing akan terkena dampaknya. Dengan sanksi baru nanti, perusahaan asing yang kedapatan berbisnis dengan NIOC akan dilarang untuk berhubungan dengan sistem perbankan AS. (ren)

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif
Ilustrasi Gedung KPK.

KPK Ungkap Masih Ada 6 Menteri dan 3 Wakil Menteri Jokowi Belum Lapor LHKPN

KPK mengingatkan tingaal tiga hari lagi tenggat waktu bagi pejabat negara, termasuk menteri untuk melaporkan LHKPN.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024