- Press TV
VIVAnews - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad angkat bicara soal film penista Islam yang menghebohkan negara-negara Muslim. Dia mengecam film Innocence of Muslims, sekaligus menyalahkan Barat atas penghinaan simbol agama yang berujung rusuh di berbagai negara.
Hal ini disampaikan Ahmadinejad dalam wawancara khusus dengan CNN di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Minggu 23 September 2012. Dia menegaskan, Iran mengutuk segala macam tindakan provokatif yang menyinggung agama Islam.
"Apa yang terjadi sangat buruk. Menghina Nabi Mulia sangat buruk. Ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan berbicara. Ini adalah kelemahan dan penyalahgunaan kebebasan, dan di beberapa tempat ini adalah bentuk tindak kriminal," kata Ahmadinejad.
"Kami juga yakin bahwa masalah ini bisa diselesaikan dengan atmosfir kemanusiaan, di lingkungan yang bersahabat, dan kami tidak suka seseorang kehilangan nyawanya atau terbunuh karena alasan apapun, di manapun di seluruh dunia," lanjutnya lagi.
Akibat film tersebut, protes massa yang berujung rusuh terjadi di berbagai negara Timur Tengah. Di Pakistan, belasan orang tewas dalam bentrok antara massa dan aparat. Kerusuhan juga merenggut nyawa Dubes AS untuk Libya Chris Steven dan tiga orang staf Konsulat Jenderal AS di Benghazi pekan lalu.
Ketika ditanya apakah dia mengimbau penghentian demonstrasi dan kekerasan terhadap kantor perwakilan dan staf AS di luar negeri, Ahmadinejad mengatakan bahwa dia tidak bisa memerintahkan orang lain atau negara untuk melakukan sesuatu. Dia malah menyalahkan politisi-politisi di Barat yang tidak bisa ambil sikap soal masalah penistaan agama ini.
"Mungkin jika politisi di Barat bisa ambil sikap soal penghinaan, pemikiran atau gambar-gambar yang kami anggap sakral, saya kira kondisinya akan membaik," kata dia. (umi)
Terkuak, Warna Ini Bisa Memprediksi Keberadaan Alien
Dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun, kita telah memperluas pengetahuan kita tidak hanya tentang planet-planet di Tata Surya, tetapi juga menemukan planet dan alien.
