- Wikimedia Commons / NASA
VIVAnews - Pada 22 tahun lalu, kendaraan satelit Magellan berhasi mengorbit di Planet Venus setelah menempuh perjalanan selama 15 bulan dari Bumi. Satelit NASA itu bertugas menyelidiki tanda-tanda kehidupan di Venus dan perbandingannya dengan Bumi.
Menurut stasiun berita BBC, Magellan tiba di jalur orbit Venus pada 10 Agustus 1990 pukul 16.30 GMT. Tak lama kemudian, tim pengendali di California mengarahkan Magellan untuk tetap berada di jalur orbit dan memulai tugas pemetaan.
Ini merupakan tugas yang tidak mudah, karena tim pengendali harus menungggu sekitar 30 menit setelah komunikasi dengan Magellan sempat terputus. Diluncurkan pada 4 Mei 1989, Magellan membutuhkan beberapa tahun sebelum mengirim rekaman gambar ke stasiun pengendali di Bumi setiap delapan bulan - atau sama dengan satu hari waktu Venus.
Magellan beroperasi selama empat tahun sebelum akhirnya jatuh ke permukaan Venus pada Oktober 1994. Satelit itu mampu menghasilkan peta radar atas 99% wilayah planet tersebut.
Menurut pantauan Magellan, ada bukti aktivitas vulkanik sekitar 85% di permukaan planet. Salah satu temuan yang sempat membingungkan para peneliti adalah dataran tinggi di Venus tampak sangat cerah, sedangkan di daratan rendahnya gelap. Pemandangan ini diduga akibat pegunungan di Venus diliputi lelehan logam, yang diduga adalah timah.
Tanda-tanda kehidupan di Venus masih menjadi misteri. Itu sebabnya temuan Magellan itu menginspirasi Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk meluncurkan satelit Venus Express ke planet yang sama pada 2005. Namun, satelit Magellan yang sudah hancur itu menjadi salah satu kesuksesan misi NASA ke planet-planet terjauh.
Rupiah Sentuh Rp 16.200 per Dolar AS, Begini Prediksi Terbaru Astronacci
Rupiah sempat menyentuh angka angka Rp16.200 per dolar AS tepat pada 16 April 2024 meskipun pada hari ini sudah kembali menguat ke posisi Rp 16.172.
