Bintang Hollywood Ini Mengaku Korban Bullying

Chris Rock
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews -- Sederet sukses berhasil diraih Chris Rock. Sebagai komedian, aktor sutradara, produser film, penulis skrenario. Benteng tebal persaingan Hollywood pun berhasil ia tembus. Menjadi yang terbaik di bidangnya, komedi.

Namun, pengalaman masa lalunya di sekolah masih lekat dalam ingatannya. Hatinya masih merasa sakit. Chris Rock ditindas dan diperlakukan semena-mena hanya karena satu alasan: ia berkulit hitam.

Komedian berusia 47 tahun mengakui, masa sekolahnya tidaklah mudah. Suami  Malaak Compton-Rock itu bahkan menjadi korban bullying, terus-menerus ditindas pada awal 1970. Kala itu, ia adalah satu-satunya murid berkulit hitam di sekolahnya.

"Aku naik bus ke sekolah di Gerristen Beach di Brooklyn tahun 1972. Aku satu-satunya murid kulit hitam dalam sejarah sekolah itu," kata Chris Rock, seperti dimuat situs NDTV, Senin 30 Juli 2012.

Di sepanjang perjalanannya, Chris Rock menambahkan, ada beberapa orang tua yang berdiri dengan kertas bertuliskan. "Pulang!" yang ditujukan untuk dirinya.

Chris Rock merasa sejak tahun 1968, ia menjadi korban apharteid di Amerika Serikat, sesuatu yang bertentangan dengan maksud dan tujuan negara tersebut didirikan. "Aku diludahi setiap hari. Bahkan dilempari balon berisi air kencing."

Tak hanya di masa sekolah, Chris Rock juga mengaku menjadi koban penindasan saat merintis karirnya.

Sampai operasi plastik

Tak hanya di Jepang dan Korea Selatan, bullying juga marak terjadi di Amerika Serikat.

Seperti dimuat Digital Journal, seorang murid perempuan, Nadia Isle mengaku penindasan yang ia alami di sekolah membuatnya tak mau bersosialisasi dengan orang lain. Ia juga merasa disakiti. Apalagi penyebab bullying itu hanya karena hal sepele: daun telinganya yang tak normal.

Sejak usia 10 tahun, Isle memohon-mohon pada ibunya untuk memperbaiki bentuk telinganya dengan jalan opeasi plastik. Ia tak mau lagi dijuluki "dumbo" atau bertelinga mirip gajah.

Ibu yang tak mampu membiayainya lalu menghubungi yayasan  Little Baby Face Foundation, yang menyanggupi operasi saat Isle berusia 14 tahun. Operasi korektif pada telinga dan dagunya. Demi menyelamatkan jiwa anak yang tertindas hanya karena cacat di mukanya.

Kini Isle tak sabar pergi sekolah, dia yakin dengan penampilannya yang baru ia tak akan ditindas lagi. (eh)

Man Utd Dapat Rejeki Nomplok Usai Dortmund Picu Klausul Jadon Sancho, Cuan Besar Menanti
Lokasi kebakaran toko frame di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

Janji Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jaksel: Tanggal 20 Mau Pulang, Malah Pulang Selamanya

Kebakaran yang melanda toko frame, bernama Saudara Frame, menyebabkan 7 korban jiwa meninggal dunia seketika di lokasi. Api melahap dengan cepat ke seluruh toko 4 lantai.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024