- VIVAnews/Indrani Putri
VIVAnews - Berbagai berita miring tentang Islam seringkali membuat warga negara lain penasaran, atau bahkan was-was jika harus berkunjung ke negara mayoritas Muslim, termasuk Indonesia. Ini pulalah yang dirasakan Arielle Rivera Korman, peserta pertukaran pelajar Indonesia-US Youth Leadership Exchange (IULX) asal AS.
"Saya penasaran bagaimana rasanya tinggal di Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar. Yang membuat saya kaget, meskipun sangat beragam, orang Indonesia tetap bisa bersatu," papar Arielle di kediaman Wakil Dubes AS di Jakarta, Kamis 19 Juli 2012.
Contoh keberagaman itu dilihat Arielle saat berkunjung ke Palangkaraya untuk belajar tentang pelestarian lingkungan. Dia kagum melihat populasi penduduk Muslim dan Kristiani dapat hidup berdampingan dengan damai.
Namun dia tidak menampik bahwa di AS memang masih ada stereotip tertentu terhadap Muslim dan Islam. Inilah yang berusaha dia buktikan kebenarannya saat tiba di Indonesia.
"Media sering menggambarkan perempuan Muslim sangat tertekan dan tidak punya peranan dalam masyarakat. Ternyata di Indonesia, banyak sekali perempuan Muslim yang hebat," ujar gadis yang memiliki darah Hispanik ini.
Dia mengaku tidak kesulitan dalam beradaptasi karena sudah terlebih dahulu mencari informasi tentang Indonesia, terutama soal makanan. "Saya suka makanan Indonesia. Banyak yang enak," katanya sambil tertawa.
Usai menyelesaikan program pertukaran pelajar, Arielle ingin menularkan gagasan baru tentang Indonesia pada kawan-kawannya. Ia berharap, pemahaman tentang budaya ini akan mampu mempererat hubungan Indonesia-AS di kemudian hari. (umi)
Mayat Wanita 'Open BO' Ditemukan di Pulau Pari, Polisi Teliti Penyebabnya Lewat Cara Ini
Pusat Laboratorium Forensik Polri masih meneliti organ-organ dalam perempuan berinisial R (35) yang tewas dengan wajah hancur di Dermaga Ujung Pulau Pari Kepulauan Seribu
