- REUTERS/SANA
VIVAnews - Presiden Suriah, Bashar Al Assad, menyatakan penyesalannya atas insiden penembakan pesawat jet Phantom F-4 milik Turki oleh pasukan Suriah bulan lalu. Dia juga berharap insiden yang makin memperkeruh hubungan Suriah-Turki ini tidak berkembang menjadi perang.
"Saat itu saya seratus persen berkata, 'Kalau saja kita tidak menembak jatuh pesawat itu'," kata Assad dalam sebuah wawancara, yang diberitakan stasiun berita Al Jazeera 3 Juli 2012. "Kami tidak akan membiarkan ketegangan yang ada saat ini menjelma menjadi perang terbuka yang hanya akan melukai kedua negara."
Pesawat nahas yang kemudian tercebur di Laut Mediterania itu melintasi jalur udara yang sama dengan yang pernah tiga kali dilewati pesawat Israel. "Pasukan kami melepaskan tembakan karena pesawat milik Turki itu tidak tertangkap radar dan tidak pula memberikan informasi," tambahnya.
Suriah tidak segan meminta maaf jika benar terbukti pesawat Phantom F-14 tersebut melewati zona internasional, bukan zona udara Suriah seperti yang selama ini dituduhkan.
Menurut stasiun berita BBC, tidak diketahui kapan persisnya wawancara dengan Assad terjadi. Namun, surat kabar Turki, Cumhuriyet, disebut-sebut melakukan wawancara berdurasi dua setengah jam itu pada Minggu lalu di Damaskus.
Pesawat Phantom F-4 milik Turki ditembak jatuh militer Suriah saat mengudara bulan lalu dan tercebur di Laut Mediterania. Hingga saat ini, kedua pilot pesawat masih belum ditemukan.
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, sangat berang atas insiden ini dan menyebut Suriah sebagai ancaman bagi ketahanan negaranya karena pesawatnya ditembak saat melintasi zona internasional.
Suriah sendiri berargumen bahwa pesawat tersebut menyelonong ke wilayah mereka dan identitasnya baru diketahui setelah jatuh. (sj)
Suzuki Siapkan Mobil MPV Baru dengan Harga di Bawah Ertiga, Pakai Basis Spacia
Suzuki India atau Maruti saat ini sedang mempersiapkan mobil baru, yang masuk ke dalam segmen MPV. Di mana kendaraan ini akan memiliki harga lebih terjangkau dibandingkan
