6 Negara Berkembang Tambah Sumbangan ke IMF

Presiden Yudhoyono menghadiri KTT G20 di Los Cabos Meksiko
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki

VIVAnews - Sejumlah negara berkembang papan atas menawarkan setoran dana dalam jumlah besar kepada lembaga kreditur utama dunia IMF. Dana itu untuk mendukung upaya IMF dalam membantu negara-negara yang menderita krisis utang, seperti yang sedang terjadi di Eropa.

Menurut kantor berita Reuters, komitmen lima negara berkembang itu diutarakan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Los Cabos, Meksiko, 18-19 Juni 2012 waktu setempat. Populer dengan sebutan kelompok BRICS, mereka adalah Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Para pemimpin negara BRICS menyatakan bahwa mereka "sepakat untuk menambah kontribusi kepada IMF." Namun mereka juga menyatakan bahwa sumbangan itu hanya bisa digunakan bila dana saat ini sudah habis.

Menurut data dari IMF, Brazil, Rusia, dan India berjanji menyetor masing-masing US$10 miliar, Afrika Selatan US$2 miliar. Bahkan, sebagai tuan rumah KTT G20 tahun ini, Meksiko ikut berkomitmen menyumbang US$10 miliar ke IMF.

Dari kelompok BRICS itu, China yang akan menyetor dana paling besar. Jumlahnya sebesar US$43 miliar. Menurut stasiun berita BBC, sebagai imbal balik, para negara berkembang itu akan mendapat pengaruh lebih besar di IMF, termasuk dalam reformasi pemungutan suara di tubuh lembaga keuangan itu.

"Kontribusi baru ini dibuat untuk mengantisipasi bahwa semua reformasi yang disetujui pada 2010 akan diterapkan sepenuhnya di waktu yang tepat, termasuk reformasi komprehensif atas pemungutan suara dan bagian kuota," demikian pernyataan para pemimpin BRICS.

Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, menyambut baik besarnya sumbangan itu. "Negara-negara besar dan kecil telah menanggapi seruan kami untuk bertindak dan akan banyak lagi yang bergabung," kata Lagarde.

Dengan demikian, bila digabung dengan sumbangan negara-negara lain, modal IMF akan bertambah sebesar US$456 miliar. Ini berguna sebagai dana siaga untuk membantu negara-negara yang bermasalah dengan keuangan, berupa memberi pinjaman darurat (bailout) bersyarat. Ini sudah diterapkan di sejumlah negara Eropa, seperti Irlandia, Portugal, dan Yunani.

Kelompok BRICS mewakili 43 persen dari populasi dunia dan 18 persen dari output ekonomi global. Bila digabung, cadangan devisa mereka sebesar US$4 triliun, sebagian besar dimiliki China. (eh)

MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP
Perbedaan Internet Dedicated dan Up To Shared Bandwidth | Saat ini jaringan internet sudah semakin luas tersedia untuk banyak orang.

Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet

Anak usaha Jakpro menginisiasi pemanfaatan lampu jalan milik Pemerintah Provinsi Jakarta untuk dikembangkan menjadi PJU Pintar. Bisa terkoneksi internet dan 5G.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024