Aliansi China-Rusia Sepakat Bantu Afganistan

Pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai di Beijing
Sumber :
  • REUTERS/Mark Ralston

VIVAnews - Aliansi kerjasama regional yang digalang China dan Rusia sepakat untuk berperan lebih besar bagi pembangunan dan stabilitas di Afganistan agar tidak lagi berkecamuk perang. Namun, aliansi itu tidak akan menempatkan kekuatan militer di Afganistan, seperti yang digalang negara-negara Barat dalam pasukan NATO.

Menurut stasiun berita BBC, komitmen itu muncul jelang pertemuan para pemimpin negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Beijing hari ini. Dibentuk pada 2001, forum ini beranggotakan China, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Uzbekistan.

Namun pada pertemuan kali ini, SCO juga mengundang Presiden Afganistan, Hamid Karzai, Presiden Mahmoud Ahmadinejad dari Iran serta pemimpin dari Mongolia dan India. Mereka berstatus sebagai undangan dan peninjau.

"Kami akan lebih giat berkomunikasi dan berkoordinasi atas isu-isu global dan regional untuk menjamin keamanan bersama dan kepentingan pembangunan para negara anggota," kata Presiden China, Hu Jintao, sebagai tuan rumah dan pemimpin sidang SCO dalam pernyataan kepada media massa Rabu kemarin. 

Ada sejumlah agenda pada pertemuan SCO hari ini, salah satunya adalah isu Afganistan. Hu menyatakan bahwa keterlibatan SCO di Afganistan berupa rekonstruksi yang damai.

Maka, para pemimpin anggota SCO membicarakan dukungan bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di Afganistan. Ini harus segera diterapkan saat pasukan NATO akan menarik semua kekuatannya dari Afganistan di akhir 2014.

Namun, SCO tidak akan ikut-ikutan seperti NATO dengan menempatkan pasukan di Afganistan. "Kami di Grup Shanghai ini tidak akan membicarakan soal mengemban tanggungjawab bagi keamanan di Afganistan," kata seorang anggota delegasi Rusia, Kirill Barsky.

Menurut harian China Daily, pertemuan SCO juga menyinggung isu perdagangan, ketahanan pangan, dan energi. Presiden Hu juga mengatakan SCO harus menghormati hak sesama anggota, termasuk yang terkait dengan integritas teritorial, keamanan nasional, stabilitas sosial, dan pembangunan. (umi)

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024