Di Thailand, Suu Kyi Tuntut Hak Pekerja Burma

Aung San Suu Kyi di Thailand
Sumber :
  • REUTERS/Damir Sagolj

VIVAnews - Tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi bertemu dengan ribuan pekerja migran asal negaranya di Thailand. Dalam pertemuan tersebut, Suu Kyi berjanji memperbaiki kehidupan mereka di Negeri Gajah Putih dan meminta pejabat setempat memenuhi hak para pekerja.

Diberitakan Bangkok Post, Jumat 1 Juni 2012, kunjungan Suu Kyi ke provinsi Samut Sakhon kemarin disambut oleh ribuan pekerja. Di tempat itu, dia mendengarkan keluh kesah para pekerja yang mengaku sulit mendapatkan izin bekerja di negara tersebut.

Salah seorang pekerja migran yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa ada diskriminasi upah antara pekerja domestik dan asing. Lelaki 35 tahun pengungsi dari Karen ini juga mengakui sulit dan mahalnya memperoleh paspor kerja secara resmi.

Dia mengatakan, untuk mendapatkan paspor ungu untuk tinggal dan bekerja di Thailand, dia harus membayar 5.000 baht atau sekitar Rp1,4 juta, padahal harga resminya hanya 550 baht setara Rp163 ribu. Para pekerja juga harus melalui calo agar prosesnya dipermudah.

Suu Kyi menegaskan bahwa dia mengetahui kesulitan mereka dan berjanji akan mendesak pemerintah Thailand memperbaiki kesejahteraan pekerja dan menghapus sistem percaloan. "Saya harap kalian senang bekerja di sini dan tidak berkelahi. Anggap saja rumah kalian sendiri, semuanya akan baik-baik saja. Jaga keamanan," kata anggota parlemen Burma, nama lain Myanmar, ini.

Sebanyak 2,5 juta rakyat Myanmar bekerja di Thailand, namun hanya 5-10 persen yang bekerja dengan izin. Kebanyakan mereka bekerja di sektor perikanan, konstruksi, garmen dan pembantu rumah tangga. Jutaan lainnya bekerja ilegal.

Kebanyakan mereka adalah pengungsi yang melarikan diri dari pemerintahan junta dan menyeberang secara ilegal. Mereka bekerja lebih lama namun mendapatkan upah lebih rendah dari koleganya warga Thailand. Mereka juga tidak mendapatkan jaminan kesehatan dan keamanan, hari libur juga tidak jelas.

Pelaku Jambret Tinggalkan Mobil Patroli Polisi yang Dia Bawa Kabur di Pinggir Jalan Lalu Kabur

Janji Pemerintah Thailand

Menanggapi permintaan Suu Kyi, Gubernur Samut Sakhon, Junlaphat Sangchan berjanji akan mengakhiri eksploitasi oleh para calo dan majikan. Hal senada disampaikan oleh Watchara Waewdum, anggota Badan Komite Pekerja Asing Thailand, yang mengatakan akan membentuk gugus tugas untuk mengatasi permasalah pekerja Myanmar.

Sebelumnya, Suu Kyi mengeluhkan hal yang sama pada Wakil Perdana Menteri Thailand Chalerm Yoobamrung. Chalerm berjanji akan melakukan yang terbaik dalam memastikan kesetaraan kesejahteraan antara pekerja Myanmar dengan Thailand.

Thailand adalah negara pembuka kunjungan Suu Kyi ke luar negeri setelah 24 tahun. Bulan ini, dia dijadwalkan mengunjungi Inggris, Norwegia, Swiss, Prancis, Irlandia dan Amerika Serikat. Di Norwegia, dia akan menerima penghargaan Nobel yang diterimanya pada 1991.

5 Cara Ampuh Melepaskan Diri dari Kecanduan Alkohol
Ilustrasi meruqyah

Cara Ruqyah Diri Sendiri Sesuai Syariat Islam, Agar Terbebas dari Gangguan Jin

Ruqyah atau Rukyah merupakan metode pengobatan menggunakan doa pada orang yang sakit akibat dari ‘ain (pandangan), sihir, rasa sakit, hingga gangguan jin.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024