Sosialis Menang, RI-Prancis Tidak Berubah

Pilpres Prancis
Sumber :
  • Reuters/Charles Platiau

VIVAnews - Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, mengatakan perubahan pemerintahan di Prancis tidak akan berdampak besar bagi hubungan diplomatik dengan Indonesia. Menurut dia, hubungan kedua negara selama ini berjalan baik dan solid. Kedua negara pun telah mengikat Kemitraan Strategis Bilateral. 

"Perubahan pemerintah di Prancis ini tidak akan membawa pengaruh yang besar terhadap hubungan dengan Indonesia, justru semakin mengkonsolidasi hubungan yang sudah positif," kata Natalegawa usai menghadiri acara "Coffee Morning" bersama Presiden Bambang Yudhoyono di Istana Jakarta, Senin 7 Mei 2012.

Pernyataan Natalegawa ini terkait dengan perkembangan Pemilu di Prancis. Pada Senin dini hari WIB, pemimpin Partai Sosialis Francois Hollande menyatakan diri sebagai pemenang Pemilu Presiden, yang berlangsung Minggu kemarin waktu setempat. Di saat yang bersamaan, Presiden Nicolas Sarkozy dari Partai UMP sudah mengaku kalah dan akan pensiun dari gelanggang politik.

Menurut Natalegawa, Presiden Yudhoyono ikut memantau secara intensif pemilihan umum di Prancis. "Tadi beliau menyampaikan telah mengikuti secara dekat penyelenggaraan pemilu di Prancis. Pada waktunya nanti, tentu sebagaimana lazimnya praktek hubungan antar negara, akan ada ucapan selamat yang akan disampaikan oleh beliau kepada Presiden terpilih," kata Natalegawa.

Juru Bicara Kepresidenan bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, juga mengungkapkan bahwa Yudhoyono belum mengucapkan selamat kepada presiden terpilih Prancis hasil pemilu kemarin.

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

"Ini karena belum ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum Prancis maupun pernyataan resmi dari pihak yang kalah Pemilu. Pada waktu yang tepat Presiden RI akan memberi selamat kepada Presiden terpilih Prancis," kata Faizasyah saat dihubungi VIVAnews.

Menurut kantor berita Reuters, hasil penghitungan suara hingga Minggu tengah malam waktu Prancis menunjukkan bahwa Hollande unggul dengan 51,8 persen dan Sakozy hanya 48,4 persen dari total suara. Pemilu babak final ini diikuti 80 persen dari rakyat Prancis yang punya hak pilih.

Faizasyah mengingatkan bahwa Indonesia dan Prancis sudah memiliki Kemitraan Strategis. Kemitraan itu dibentuk dalam kunjungan PM Prancis, Francois Fillon, ke Jakarta pada 1 Juli 2011. "Kemitraan ini menjadi payung bagi hubungan Indonesia dan Prancis. Jadi siapapun pemimpinnya diharapkan bisa memperkuat hubungan bilateral dengan mengacu dari kemitraan strategis itu," kata Faizasyah.   

Sementara itu, menurut BBC, Hollande sudah mendapat ucapan selamat dari Perdana Menteri Inggris, David Cameron, lewat sambungan telepon. Kanselir Jerman, Angela Merkel, juga telah menelpon Hollande untuk mengucapkan selamat sekaligus mengundang dia ke Berlin untuk membicarakan isu-isu regional.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya
Duel Vietnam vs Timnas Indonesia

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Harapan pecinta sepakbola melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia kembali muncul. Masih ada berapa tahap lagi untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026?

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024