Diabaikan di Bui, Mahasiswa AS Minum Urine

Ilustrasi pelaku kejahatan
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Seorang mahasiswa di Los Angeles Amerika Serikat mengajukan gugatan sipil atas Badan Pemberantasan Narkoba (DEA) karena meninggalkannya selama lima hari di dalam bui tanpa makanan dan minuman. Hampir mati kehausan, dia terpaksa meminum urine untuk bertahan hidup.

Diberitakan CNN, Kamis 3 Mei 2012, mahasiswa Universitas California bernama Daniel Chong ini ditahan aparat DEA pada 21 April lalu di sebuah rumah pengedar. Chong mengaku, dia datang ke rumah itu untuk mabuk, namun tidak tahu menahu soal obat-obatan lainnya di dalam rumah tersebut.

Di rumah itu, aparat menemukan 18.000 ekstasi, ganja, obat-obatan paten, jamur halusinogen, beberapa pucuk senjata, dan ribuan amunisi. Sembilan orang, termasuk Chong dibawa ke markas DEA dan dimasukkan ke dalam sel. Tidak ada dakwaan apapun atas penangkapan tersebut.

Dalam sel DEA yang sempit, tanpa jendela dan toilet, lelaki 23 tahun ini ditinggalkan dengan tangan terborgol. Pengacaranya, Gene Iredale, mengatakan bahwa Chong berada di dalam sel sebelum akhirnya ditemukan aparat pada 25 April. DEA sendiri kaget atas penemuan tersebut dan mengaku tidak sengaja meninggalkannya di dalam sel tanpa makanan dan minuman.

"Tidak sengaja? Dia hampir mati. Ini tidak masuk akal," kata Iredale.

Dia mengatakan bahwa kliennya telah berteriak minta tolong selama lima hari, namun tidak ada aparat maupun tahanan di sel lainnya yang mendengar. Chong berhasil memindahkan tangannya yang diborgol ke depan tubuhnya dan mulai meminum air kencingnya sendiri.

"Dia mulai berhalusinasi pada hari ke dua atau ke tiga. Di satu titik, dia hanya ingin mati karena sudah hampir gila," kata Iredale.

Menggunakan kacamatanya, mahasiswa tingkat akhir ini meninggalkan pesan yang dia goreskan di tangannya. "Maafkan saya ibu," tulis pesan tersebut. Sesaat setelah ditemukan tergeletak di dalam sel, Chong dirawat selama dua hari di rumah sakit. Dia hampir saja mati akibat gagal ginjal, kata Iredale.

DEA meminta maaf atas insiden tersebut. Salah satu pejabat DEA di San Diego, William Sherman, mengatakan bahwa tindakan itu bukanlah standar operasi yang dilakukan oleh DEA. "Saya telah memerintahkan peninjauan lebih lanjut terhadap kebijakan dan prosedur kami," kata Sherman.

Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic
Skuad Indonesia di Thomas Cup 2024

Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024

M. Fadil Imran mengatakan partisipasi Indonesia dalam Thomas Cup dan Uber Cup tahun ini menjadi momen penguatan semangat para atlet menjelang Olimpiade 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024