- REUTERS
VIVAnews - Pada 13 tahun yang lalu, dua pelajar menembak secara brutal di Sekolah Menengah Atas Columbine di pinggir kota Denver, negara bagian Colorado, Amerika Serikat (AS). Insiden ini dikenal sebagai "Pembantaian SMA Columbine," dan menjadi salah satu sejarah kelam di AS.
Tembakan senjata otomatis dan lemparan bom rakitan itu dilakukan Eric Harris (18) dan Dylan Klebold (17). Mengutip pihak keamanan setempat, stasiun berita CNN mengungkapkan insiden itu menewaskan 25 orang dan melukai belasan lainnya.
Menurut stasiun televisi BBC, Eric dan Dylan lalu menembak diri mereka sendiri. Mayat kedua pelajar itu ditemukan di perpustakaan sekolah. Dua pelaku itu disebut tergabung dalam sebuah kelompok "mafia berjas hujan". Kelompok ini memiliki senjata dan mengasingkan diri dari murid-murid lain.
Saksi mata mengatakan, Eric dan Dylan menjadikan pelajar yang dari kalangan etnis minoritas sebagai target serangan. Selain pelajar minoritas, pelajar yang memiliki prestasi di bidang olahraga juga dijadikan objek.
Sedikitnya 12 bom rakitan ditemukan di area sekolah yang memiliki 1.800 siswa tersebut. Presiden AS saat itu, Bill Clinton, mengungkapkan bela sungkawa. "Doa rakyat Amerika menyertai kalian," kata Clinton.