- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Pemerintah Korea Utara tetap meluncurkan roketnya kendati mendapatkan penentangan dari masyarakat internasional. Pemerintah Indonesia mengaku kecewa atas langkah Korea Utara tersebut.
"Pemerintah Indonesia prihatin dan bahkan bisa dikatakan kecewa Korea Utara memilih untuk tetap meluncurkan roketnya meskipun sudah ada penentangan dari negara dan masyarakat internasional," kata Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa, di Jakarta, Jumat 13 April 2012.
Namun, pemerintah Indonesia menghimbau untuk tetap tenang dan menahan diri di saat kritis seperti sekarang ini. Natalegawa mengatakan, pemerintah Indonesia mengedepankan diplomasi dan dialog untuk memastikan situasi di Semenanjung Korea tetap stabil, aman dan damai.
"Kita sampaikan pandangan-pandangan kita kepada Korut secara tepat, terukur dan cerdas, tidak melalui megaphone diplomacy. Kami yakin bisa diterima dengan baik oleh Korut," ujar Natalegawa.
Korut meluncurkan roket Unha-3 pagi ini di landasan Sohae, dekat perbatasan dengan China. Pemerintah Korut mengklaim roket tersebut membawa satelit Kwangmyongsong-3 atau Bintang Bersinar yang mencapai bobot 1.000 kg.
CNN mengutip dua sumber pejabat AS mengatakan roket itu jatuh sesaat setelah diluncurkan, tanpa menyentuh atmosfir. Komando Pertahanan Angkasa Amerika Utara mengatakan bahwa Korut bukan menembakkan roket, melainkan rudal Taepo Dong-2.
Televisi NHK Jepang mengatakan, roket tersebut hancur menjadi empat bagian dan jatuh sekitar 165 km sebelah barat Seoul, Korea Selatan. Belum ada pernyataan resmi dari Korut mengenai hal ini. (eh)
Erick Thohir: Arahan Saya ke BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Terukur, dan Sesuai Kebutuhan
Menteri BUMN, Erick Thohir mengarahkan BUMN beli dolar secara optimal, terukur, dan sesuai kebutuhan.
