- REUTERS/Nir Elias
VIVAnews - Ribuan buruh Israel akhirnya mengakhiri mogok kerja mereka yang telah berlangsung selama lima hari setelah dicapai kesepakatan. Pemerintah Israel akhirnya menyetujui penambahan anggaran untuk sejahteraan buruh.
Dilansir dari Haaretz, Minggu 12 Februari 2012, direktur divisi anggaran negara dari Kementerian Keuangan Israel, Gal Hershkovitz, mengatakan pemerintah akan menganggarkan 800 juta shekel (Rp1,9 triliun) per tahun untuk kesejahteraan buruh. Kesepakatan diperoleh setelah dilakukan perundingan dengan serikat buruh Histadrut.
"Dengan persetujuan baru, diharapkan kondisi akan semakin membaik bagi para buruh," ujar pernyataan Kementerian Keuangan Israel.
Unjuk rasa yang berlangsung selama lima hari tersebut melumpuhkan sektor perekonomian negara, layanan publik, serta transportasi. Dalam aksinya, ribuan buruh kontrak menuntut perbaikan kondisi serta peninjauan kembali upah mereka.
Histadrut memperkirakan, gaji yang diterima para buruh kontrak lebih rendah 30 persen daripada pegawai non-kontrak. Berdasarkan data dari Kemenkeu Israel, diperkirakan kurang lebih 250 ribu buruh kontrak tersebar di seluruh Israel.
"Kesepakatan ini merepresentasikan keseimbangan yang diperlukan antara keperluan meningkatkan hak para buruh kontrak serta tanggung jawab pemerintah untuk melindungi perekonomian Israel," demikian bunyi pernyataan Kemenkeu Israel.